Song Ji Hyo Resmi Menuntut Mantan CEO Uzu Rocks, Park Joo Nam, atas Dugaan Penggelapan

HARIANHALUAN.COM – Artis berbakat Korea Selatan, Song Ji Hyo, secara resmi mengambil langkah hukum untuk menuntut mantan CEO agensi yang membimbingnya, Uzu Rocks.

Pihak Song Ji Hyo mengonfirmasi bahwa gugatan hukum telah diajukan melalui wakil hukumnya terhadap Park Joo Nam, mantan CEO Uzu Rocks pada Rabu, 24 Mei 2023.

Gugatan Song Ji Hyo berdasarkan Undang-undang tentang Hukuman yang Diperberat, terutama mengenai isu penggelapan di Kantor Polisi Gangnam, Seoul.

"Situasi ini tampaknya merupakan tindakan pelanggaran oleh mantan CEO yang gagal menjalankan perusahaan dengan benar, yang telah menyebabkan penundaan pembayaran gaji karyawan,” ungkap perwakilan Song Ji Hyo.

Baca Juga: Tak Ada Nama Dua Juara Bertahan, Berikut 12 Wakil Indonesia di 16 Besar Malaysia Masters 2023

“Oleh karena itu, kami merasa perlu mengambil langkah-langkah hukum untuk mendesak penyelidikan cepat dan mencegah lebih banyak korban," lanjutnya.

Pada Oktober tahun lalu, Song Ji Hyo membubuhkan tanda tangannya dalam kontrak eksklusif dengan Uzu Rocks, agensi yang juga menaungi rekan setimnya di ‘Running Man’, Ji Suk Jin.

Namun, situasi mulai meruncing pada awal April tahun ini ketika Uzu Rocks dituduh menunggak pembayaran kepada artis dan karyawan agensi karena masalah keuangan.

Menanggapi tuduhan tersebut, Uzu Rocks merilis pernyataan resmi pada 5 April, berusaha memperjelas bahwa sebagian informasi yang beredar tidak sepenuhnya akurat.

Baca Juga: 6 Fitur Instagram Tersembunyi yang Wajib Diketahui Para Content Creator, Bikin Kontenmu Makin Mantul

"Semua pembayaran gaji yang ditunggak akan diselesaikan pada 10 April, tanggal pembayaran gaji asli. Pembayaran triwulanan bagi artis kami juga akan diproses sesuai jadwal," ungkap Uzu Rocks.

Namun, Song Ji Hyo, tidak puas dengan penjelasan yang diberikan oleh mantan agensinya tersebut.

Kemudian, dia memberi tahu Uzu Rocks tentang pemutusan kontrak eksklusifnya dan tindakan hukum atas penyelesaian yang belum dibayar pada 14 April lalu.

Berita ini mendapat banyak perhatian dan memicu perubahan cepat dalam struktur perusahaan.