HARIANHALUAN.COM - Konflik antara Palestina dan Israel telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Palestina.
Padahal para petugas keamanan Israel sudah diberi tugas untuk menjaga anak-anak sekolah Palestina, namun isu-isu kemanusiaan di Palestina tetap menjadi perhatian serius.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai pemasukan negara Palestina, cara bertahan hidup masyarakat Palestina, dan bagaimana pemerintah Palestina bekerja.
Baca Juga: Xiaomi 13 Ultra Segera Meluncur: Bocoran Harga, Spesifikasi, dan Pilihan Warna
Dalam sejarahnya, konflik antara Palestina dan Israel dimulai ketika Inggris mengambil alih wilayah Palestina dari Kekaisaran Ottoman setelah Perang Dunia Pertama.
Inggris berencana membentuk negara Yahudi di wilayah Palestina, yang mendapat tantangan keras dari masyarakat Arab.
Setelah Perang Dunia II dan terjadinya Holocaust, banyak orang Yahudi dikirim ke Palestina dan semakin kuat keinginan untuk mendirikan negara Israel.
Setelah perang antara Israel dan negara-negara Arab, wilayah dan status Palestina menjadi tidak jelas.
Baca Juga: Samsung A54: Smartphone Mid Range Rp4 Jutaan dengan Fitur Flagship, Amoled, 5000mAh
Meskipun ada upaya damai dan negosiasi untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Palestina, status Palestina sebagai negara yang berdaulat masih belum sepenuhnya diakui secara internasional.
Dalam hal perekonomian, Palestina menghadapi tantangan yang signifikan. GDP per kapita Palestina pada tahun 2021 mencapai 3.664 Dolar AS, sementara di Israel mencapai lebih dari 52.000 Dolar AS.
Mayoritas penduduk Palestina bekerja di sektor pertanian, seperti tanaman zaitun, biji-bijian, dan jeruk, yang merupakan komoditas utama ekspor Palestina.
Namun, sektor pertanian mengalami penurunan karena tanah yang digunakan untuk pertanian sering dirampas oleh Israel.
Palestina juga menghadapi ketergantungan ekonomi pada Israel dalam hal impor dan ekspor.
Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini Jumat, 26 Mei 2023 Beserta Neptu, Begini Watak Orang Jumat Pahing
Artikel Terkait
Laporan Setebal 32 Halaman Dalami Penyerangan 35 Masjid, Bukti Islamofobia Subur di Jerman
Postingan Terakhir Tina Turner Diduga Menjadi Penyebab Kematian, Begini Kronologinya
Demi Tren Tik Tok, Pria Ini Nekat Masuk Rumah Orang Tanpa Izin yang Berujung Penjara
Pelaut Asal China Ganggu Kuburan Kapal Perang Dunia II, Kerajaan Inggris Siap Bertindak
Burundi Negara Termiskin dunia 2023, Ternyata ini Penyebabnya