Krisis Air di Malaysia, Ini 3 Upaya yang Bisa Indonesia Lakukan untuk Mencegahnya

HARIANHALUAN.COM - Krisis Air terjadi di Malaysia akibat air sungai mengalir ke laut sehingga sungai menjadi kering.

Krisis air ini diduga terjadi karena adanya gangguan sistem di Sungai Muda yang disebabkan sensor mati sehingga air dalam jumlah besar mengalir ke laut.

Menteri Utama Penang juga menghimbau masyarakat untuk menghemat air sebab persediaan air diperkirakan hanya dapat bertahan hingga 120 hari ke depan.

Baca Juga: Resep Opor Ayam khas Nusantara ala Chef Rudy, Dijamin Bikin Nagih!

Hal ini jelas menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat sehingga mereka melakukan panic buying terhadap air kemasan di toko-toko swalayan.

Krisis air ini pasti berdampak sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan besarnya peranan air dalam kehidupan manusia.

Untuk itu, ada beberapa upaya yang bisa Indonesia lakukan dalam mencegah hal yang sama terjadi di tanah air. Beberapa hal tersebut bahkan bisa dimulai dari rumah ke rumah.

Baca Juga: Mari Buat Kue Sapik Khas Minang di Rumah: Cocok Dijadikan Camilan sambil Santai dengan Keluarga

Mengaplikasikan Constructed Wetland

Constructed Wetland atau lahan basah buatan adalah salah satu upaya yang dilakukan dengan mengolah limbah dan air hujan untuk menghilangkan berbagai polutan dari air.

Sistem ini merupakan rekayasa yang dilakukan menggunakan fungsi alami vegetasi, tanah dan organisme sebagai pengolahan sekunder air limbah. Dengan mengaplikasikan lahan basah buatan, Indonesia bisa menjaga ketersediaan air secara berkelanjutan.

Hal termudah yang bisa dilakukan masyarakat di rumah adalah menampung air hujan. Kemudian, air hujan tersebut bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan yang tidak memerlukan kualitas air bersih seperti mencuci baju, menyiram tanaman, membersihkan rumah dan lainnya.

Mengelola Kawasan Hijau dan Hutan

Bagi pemerintahan, pengelolaan kawasan hijau dan hutan telah diterapkan. Namun, dalam upaya mencegah krisis air hal tersebut harus semakin ditingkatkan dengan memperbanyak hutan kota dan tata kelola kawasan industri.