HARIANHALUAN.COM - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden akhirnya memenangkan pilpres melawan kandidat petahana Donald Trump setelah unggul raihan suara Electoral Vote di Negara Bagian Pennsylvania. Total Biden sudah meraih 284 Electoral Vote sedangkan Trump masih di angka 214. Perhitungan suara memang masih berlanjut di beberapa negara bagian tapi untuk menjadi presiden terpilih seorang kandidat cukup meraih 270 Electoral Vote.
Biden dengan demikian mencetak sejarah dengan menjadi presiden AS paling tua di usia 78 tahun saat akan dilantik Januari tahun depan.
Baca Juga : Joe Biden Beri Kepastian Amankan Saudi
Siapa sesungguhnya sosok Joe Biden? Bagaimana kiprahnya dalam panggung politik AS?
Joseph Robinette Biden banyak menghabiskan masa mudanya di dunia politik.
Baca Juga : Panas, 1.000 Massa Pro Junta Militer Turun ke Jalan di Myanmar
Dikutip dari laman Aljazeera, pria kelahiran Scranton, Pennsylvania pada 20 November 1942 itu pada usia 29 tahun sudah memenangkan kursi Senat di Delaware dan dia menjadi salah satu anggota Senat termuda dalam sejarah AS kala itu.
Menjiplak pidato
Baca Juga : Astaga! Ada Tanda-tanda Fase Baru Mutasi Covid-19
Sebelum itu Biden sudah bekerja sebagai pengacara dan bertugas di dewan kota di Negara Bagian Delaware. Keluarganya yang berasal dari Katolik Irlandia pindah ke Delaware sewaktu dia kecil.
Sebagai putra dari seorang sales mobil, karir Biden di Senat membuat dia mendapat reputasi sebagai moderat yang cukup vokal dan bersedia bekerja sama dengan partai lawan untuk meloloskan suatu undang-undang.
Baca Juga : Akan Rilis, Laporan Intelijen AS Sebut MBS Setujui Pembunuhan Khashoggi
Kritikus mengecam peran Biden dalam merancang undang-undang kejahatan pada 1994 yang dianggap sebagai penyebab peristiwa pemenjaraan massal kaum minoritas.
Maju pilpres ketiga kali
Ini adalah tahun ketiga Biden ikut maju dalam persaingan kursi kepresidenan.
Dia pertama kali pernah maju sebagai bakal calon presiden pada 1988 tapi kemudian mundur setelah mengakui dia menjiplak pidato dari mendiang pemimpin Partai Buruh Inggris, Neil Kinnock.
Pada percobaan kedua Biden digandeng menjadi wakil presiden di era Barack Obama dan Obama menyebut dia "wakil presiden terbaik yang pernah Amerika punya." Biden yang kini berusia 77 tahun menjalani dua periode sebagai wakil presiden Obama.
Tragedi kehidupan pribadi
Pada 1972, tak lama setelah dia meraih kursi Senat, dia kehilangan istri pertamanya, Neilia dan bayi perempuannya, Naomi dalam sebuah kecelakaan mobil. Biden kian terkenal ketika dia diambil sumpah sebagai anggota Senat dari rumah sakit tempat putranya yang masih kecil Beau dan Hunter dirawat karena selamat dari kecelakaan tragis itu.
Pada 2015 putranya Beau meninggal di usia 46 tahun karena kanker otak. Biden kemudian dinilai sebagai sosok bintang yang sedang melejit di dunia politik AS dan dia berniat maju sebagai gubernur negara bagian Delaware.
Hunter kemudian mendorong ayahnya untuk maju setelah Beau meninggal dan di masa kampanye dia menyebut kedua tragedi yang sangat pribadi itu menjadi alasan mengapa dia sangat mendukung asuransi kesehatan sebagai salah satu program andalannya.
Karena kedua tragedi itu pula Biden dipandang sebagai sosok yang murah hati dan penyayang keluarga.
Pertarungan demi jiwa bangsa
Kepopuleran Biden terus meluas di masa pemilu setelah dia menghadapi penantang progresif Senator Bernie Sanders. Hasil di pemilihan awal membuat tim kampanyenya harus mengevaluasi program kebijakan sebelum pemilihan umum untuk meraih perhatian dari pendukung Demokrat yang makin progresif.
Bersama Kamala Harris sebagai calon wakil presiden yang digandengnya, Biden terus memantapkan diri untuk meyakinkan para pendukung sebagai sosok yang bisa menyatukan kembali Amerika selepas kepemimpinan Trump selama empat tahun.
Ketika menerima nominasi resmi dari partainya dalam Konvensi Nasional Demokrat pada Agustus lalu Biden menyebut kepimpinannya nanti adalah untuk "mengakhiri masa kegelapan Amerika".
Pemilu, kata dia, tidak lain adalah "pertarungan demi jiwa bangsa." (*)