PADANG, HARIANHALUAN.COM - Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari berpendapat, mengenai perencanaan tenaga kerja pariwisata tidak bisa begitu saja dibuat karena harus berdasarkan analisis suppy (ketersediaan) and demand (kebutuhan) ketenagakerjaan.
"Rencana tenaga kerja belum ada sampai detik ini. Demikian juga rencana induk sumber daya manusia sektor pariwisata belum ada. Bappenas membenarkan itu," kata Azril Azahari, di Padang, baru-baru ini.
Baca Juga : Asyiknya Wisata di Moosa Edufarm: Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia
Azril melihat tenaga kerja pariwisata sangat lemah karena belum ada sama sekali. Sehingga tidak banyak kunjungan. Azril menyarankan jika membuat supply dan demand tenaga kerja pariwisata harus ada gebrakannya kedepan.
Menurut Azril, dengan adanya perencanaan tenaga kerja tersebut perguruan tinggi yang mempunyai prodi pariwisata bisa mulai menyiapkan arah lulusannya akan ke mana. Karena hal itu menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan pariwisata sendiri.
Baca Juga : Lari Pagi Bersama Sandi Uno, Audy Joinaldy Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar
Bicara sektor pariwisata, sambung Azril, sampai saat ini Indonesia belum memiliki sektor pariwisata tersendiri karena masih merupakan bagian dari sektor lainnya (seperti akomodasi, transportasi dan lainnya).
"Apalagi kita masih harus menyempurnakan Sektor Pariwisata yang mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)," kata Azril.
Baca Juga : Khusus Januari-Februari, Emersia Hotel Batusangkar Beri Paket Khusus Spesial Deal Rindu
Menurut Azril lagi, HDI dan HCI Indonesia masih kalah posisinya bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bahkan saat ini sudah disalib oleh Vietnam. (*)