PADANG, HARIANHALUAN.COM - Debat publik Cagub dan Cawagub Sumbar yang digelar pada Senin (23/11) di TVRI Sumbar semakin memanas. Kali ini paslon nomor urut 2 Nasrul Abit - Indra Catri mendapatkan pertanyaan dari tim panelis mengenai salah satu visi misinya dalam memajukan perekonomian dengan sektor keunggulan berbasis nagari dan keluarga.
Pada debat pertama berlangsung dengan tema seputar ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, dan lingkungan hidup, Imam Priyono yang bertindak sebagai moderator menanyakan langkah konkrit Nasrul Abit - Indra Catri dalam merealisasikan visi misinya jika terpilih nanti dalam memajukan perekonomian di nagari dan keluarga.
Baca Juga : Diduga Langgar Kode Etik Pemilu 2020, KPU dan Bawaslu Sijunjung Disidang DKPP
"Kita jangan alergi dengan masalah kehutanan daerah yang berada di sekitar hutan ada namanya hutan kemasyarakatan. Hutan kemasyarakatan itu solusi yang kita buat pada masyarakat bagaimana mereka juga menyatu dengan hutan tersebut dan tidak merusak hutan," katanya.
Menurut NA penghasilan mereka akan lebih baik jika pemerintah provinsi ikut menata dengan baik. Ia menjelaskan ada beberapa kawasan hutan dari nagari namanya Tora yang merupakan program dari Menteri ATR dan itu juga diusahakan nagari-nagari yang berada di kawasan hutan ataupun di dalam hutan agar bisa keluar.
Baca Juga : Tindak Pidana Pilkada, Kadis PMD dan Lima Kades Masuk Penjara
"Tentu upaya ini kita lakukan agar pelestarian hutan dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Selain itu, Indra Catri juga menambahkan bahwa nantinya jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar mereka akan menawarkan pertanian yang unggul. "Seperti suatu nagari unggul beras maka nilai tambahnya yang tinggi yang kita tingkatkan," sebutnya.
Baca Juga : Sidang Pembuktian Gugatan Pilgub Kabupaten Solok Selesai, Diputuskan pada Maret
Langsung saja, Fage menyanggah dengan mempertanyakan kebijakan yang diambil NA dengan mengeluarkan masyarakat yang berada di kawasan ataupun di dalam hutan untuk dikeluarkan. Menurutnya itu tindakan yang cukup berbahaya dan satu kebijakan yang tidak pro rakyat.
NA langsung menanggapi dengan menyampaikan pemprov nantinya akan memberikan pelatihan agar masyarakat yang berada di sekitar ataupun di dalam hutan agar dapat menyatu dan menjadi sumber ekonomi untuk mereka.
Baca Juga : Pelantikan Kepala Daerah, Segeralah Tunaikan Janji-janji Politik!
"Kita juga memikirkan sektor pertanian apa yang cocok ditanam dalam hutan tersebut," tutupnya.(*)