JAKARTA,HARIANHALUAN.COM-Prosesi penggeledahan di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo berakhir menjelang Kamis (3/12/2020) dini hari tadi. Tim penyidik KPK ke luar dengan membawa barang bukti 5 koper hingga 8 unit sepeda.
Tim KPK meninggalkan rumah dinas Edhy Prabowo sekitar pukul 23.30 WIB. Terlihat penyidik memasukan 8 unit sepeda dalam mobil berwarna putih dengan logo KPK. Sementara, 5 buah koper dimasukkan ke mobil lainnya.
Namun belum diketahui apa saja merek 8 sepeda yang dibawa tim KPK. Selain itu, tim KPK juga terlihat membawa kotak kayu.
Setelah itu, para penyidik langsung masuk ke mobil. Mereka meninggalkan rumah dinas Edhy Prabowo setelah melakukan penggeledahan kurang lebih 7 jam.
Penyidik KPK Novel Baswedan juga ikut dalam penggeledahan di rumah dinas Edhy Prabowo itu. Namun Novel terlebih dahulu meninggalkan rumah dinas Edhy Prabowo.
Untuk diketahui, tim penyidik KPK memang melakukan penggeledahan di rumah dinas Edhy Prabowo sejak sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB. Penggeledahan dilakukan guna mengembangkan penanganan perkara suap ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Edhy Prabowo.
"Benar, saat ini penyidik KPK sedang melakukan kegiatan penggeledahan di rumah jabatan menteri KKP," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Penggeledahan dilakukan di rumah dinas Edhy di Jalan Widya Chandra V No 26, Jakarta Selatan. Sebelum di rumah dinas Edhy, penyidik KPK juga menggeledah sejumlah lokasi terkait kasus korupsi ekspor benur yang menjerat Edhy Prabowo dkk. Kemarin KPK menggeledah tiga tempat di Bekasi, Jawa Barat.
Ketiga lokasi tersebut adalah kediaman tersangka Suharjito, Direktur PT DPP (Dua Putra Perkasa); kantor; dan gudang PT DPP. Pekan lalu, tim penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (*)