PADANG, HARIANHALUAN.COM - Pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia (BI) dilakukan untuk mendukung fungsi, tugas dan kewenangan Bank Indonesia di bidang kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Oleh karena itu, BI ikut mendorong pengembangan pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama pandemi Covid-19 melalui pelaksanaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021.
Ketua Koperasi Sentra Rendang Payakumbuh sekaligus Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indoensia (HIPMI) Kabupaten Lima Puluh Kota, Wahyu Hidayat mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh cabang BI di masing-masing provinsi. "Kemudian pada kegiatan itu yakni memperkenalkan produk kedaerahan ya. Kalau kita di Sumbar seperti rendang, tenun dan kopi dari daerah Solok," katanya.
Baca Juga : Sepekan ke Depan, Anies Minta Warga DKI Waspadai Cuaca Ekstrem
Dikatakannya, ini merupakan salah serangkaian kegiatan untuk mendorong UMKM sebagai sumber pertumbuhan. Dalam hal ini, BI menyusun Strategi Nasional (Stranas) Pengembangan UMKM yang menekankan pada 3 pilar kebijakan yakni Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan. "Diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia selama ini," imbuhnya.
Ditambahkannya, pengembangan UMKM unggulan tersebut memang difokuskan pada komoditas orientasi ekspor dan pendukung pariwisata seperti kain, kerajinan, kopi dan makanan minuman olahan. Produk kreatif berbasis kain tradisional yang merupakan kekayaan budaya daerah sangat lekat dengan pemberdayaan perempuan, memiliki potensi peningkatan nilai tambah tinggi.
Baca Juga : Sempat Ngutang Buat Beli Susu, Begini Kisah Kelam Sandiaga Uno
"Dan berpotensi ekspor dengan kekhususan value dan keunikan produk karena mengandung nilai budaya, dan unsur heritage, yang dibuat secara handmade," tutupnya. (*)