WASHINGTON DC, HARIANHALUAN.COM - Untuk pertama kalinya dalam waktu hampir tiga setengah bulan, kasus kematian harian karena infeksi Corona (COVID-19) kurang dari 1.000 kasus pada Senin (8/3) waktu setempat. Artinya, jumlah kematian harian akibat infeksi virus Corona di Amerika Serikat (AS) terus menurun.
Seperti dilansir detikcom dari AFP, Selasa (9/3/2021) menurut Universitas Johns Hopkins, dalam waktu 24 jam terakhir, tercatat 749 orang meninggal akibat virus Corona, jauh di bawah rekor 4.473 kematian dalam sehari yang tercatat pada 12 Januari lalu.
Baca Juga : Bantah Soal Vaksinnya Kurang Manjur, China: Cuma Salah Paham
Jumlah kematian harian di AS belum pernah di bawah angka seribu sejak 29 November 2020, yang saat itu mencatat 822 orang meninggal dalam sehari.
Angka ini menunjukkan bahwa perlambatan epidemi terus berlanjut di Amerika Serikat, di mana tingkat infeksi dan kematian telah turun ke tingkat yang sama seperti sebelum Halloween, Thanksgiving, dan liburan akhir tahun lainnya. Sebelumnya, hari-hari libur tersebut menyebabkan lonjakan penyebaran virus Corona di negara itu.
Baca Juga : Ucapkan Selamat Puasa, Joe Biden Sebut Muslim Telah Memperkaya Amerika
Perlambatan ini adalah kabar baik bagi Presiden Joe Biden, menyusul bantuan COVID-19 senilai US$ 1,9 triliun berhasil disetujui Senat AS pada hari Sabtu (6/3) dan akan meningkatkan strategi vaksinasi berskala besar.
Kampanye vaksin AS yang diluncurkan sejak Desember 2020 itu sekarang berjalan lancar, dengan hampir 10 persen populasi Amerika - sekitar 31,5 juta orang - telah menerima dua dosis suntikan yang diperlukan untuk vaksin Pfizer atau Moderna, atau satu suntikan dari vaksin Johnson & Johnson.
Baca Juga : Jepang Akan Buang 1,25 Juta Ton Air Nuklir Fukushima ke Laut
Badan kesehatan Amerika Serikat, CDC juga menunjukkan optimisme ketika mengumumkan bahwa orang yang telah divaksinasi lengkap dapat melakukan pertemuan dalam kelompok-kelompok kecil di dalam ruangan tanpa mengenakan masker atau menjaga jarak.
Namun, mereka tetap harus melakukan prosedur pencegahan di hadapan orang-orang yang tidak divaksinasi dan di ruang publik. (*)
Baca Juga : Terkuak, Penyebab Peningkatan Kasus Covid-19 di India