Anak belum memahami intrik, persaingan dalam berhubungan dengan orang tua. Ketika anak ingin berdekatan dengan ibu maka ia akan mendorong pergi ayahnya. Hal ini bukan karena ayah dianggap saingan, tapi lebih karena “saat ini aku mau sama ibu, tidak sama ayah”. Sebaliknya, ketika anak ingin dekat ayah, ia mungkin akan menolak ajakan dan rayuan ibu untuk menggendongnya.
Baca Juga : 10 Game PC Gratis Terbaik yang Wajib Kamu Coba, Ini Daftarnya
Pada tahap usia 30-48 bulan anak mulai membentuk sistem relasi segi tiga antara anak dengan kedua orang tuanya (triangular relationship-three person system). Anak mulai memperhatikan hubungan antara dirinya sendiri, ayah, dan ibunya. Pada saat ini, jika anak membutuhkan ibunya, maka ayah dianggap lawannya dalam meraih perhatian ibu. Demikian juga sebaliknya.
Pada saat memasuki tahap sistem relasi segi tiga ini, perbedaan sikap ayah terhadap anak perempuan dan anak laki-laki akan sangat mempengaruhi bekerjanya sistem ini. Ayah biasanya jauh lebih lembut dalam bersikap dan bertutur kata dengan anak perempuannya. Ayah juga banyak mengalah pada tuntutan anak perempuannya. Sebaliknya, dengan anak laki-laki biasanya jauh lebih ‘kasar dan keras’.
Baca Juga : Dear Ladies, Begini Naik Motor yang Aman dan Menyenangkan
Ibu terlalu banyak aturan
Biasanya aturan yang diterapkan ibu jauh lebih banyak dari ayah. Figur ibu menjadi sosok yang tidak menyenangkan, penuh peraturan dan terkadang menimbulkan rasa segan karena aturan-aturan yang dibuatnya.
Baca Juga : Jangan Sampai Dehidrasi saat Berpuasa, Bisa Merusak Mood Anda
Sesekali ayah juga dengan gampang mengalah atau memberikan bantuan-bantuan kecil. Ayah merupakan orang yang mengasyikkan untuk ‘melawan’ segala aturan ibu. Ayah sering dianggap figur yang menyenangkan dan penuh kehangatan bagi anak perempuannnya. Oleh karena itu, kedekatan anak perempuan dan ayahnya akan menjadi lebih intens pada akhirnya. Sebaliknya kedekatan dengan ibu semakin berkurang.
Apakah ini akan menimbulkan masalah?
Baca Juga : Telkomsel Hadirkan Solusi Keamanan bagi Para Pelaku Bisnis dan Pelanggannya
Anak dekat dengan siapapun sebenarnya tidak masalah, namun yang penting ayah dan ibu sebaiknya bersikap konsisten dalam menerapkan disiplin. Bila tidak, akan membuat salah satu pihak menjadi pribadi yang ‘tidak menyenangkan’ bagi anak. Jadi, tidak ada lagi istilah anak mama atau anak papa. (h/blg)