Temuan ini adalah yang pertama yang menunjukkan bahwa latihan rutin ibu hamil bisa memiliki dampak pada otak bayi yang dikandungnya. “Kita tahu olahraga baik untuk segala macam hal dalam kehamilan.
Baca Juga : Dunia Games League 2021, Dorong Gamer Indonesia Tingkatkan Kemampuan
Selain membuat ibu merasa lebih baik, juga mampu mengontrol berat badan mereka dan memiliki dampak pada berat badan anak mereka.
Kami katakan di sini adalah bonus tambahan bahwa olahraga memberikan anak Anda perkembangan otak yang baik pada awal pertumbuhannya,” kata Elise Labonte-LeMoyne, salah seorang peneliti.
Baca Juga : Khusus Pria! 5 Model Rambut Ini Bisa Bikin Ganteng Maksimal
Wanita hamil yang menjadi bagian dari studi ini berada dalam trimester pertama kehamilan. Mereka secara acak ditunjuk untuk latihan; 10 perempuan pada kelompok latihan bersepeda, berjalan, berlari, atau berenang selama tiga sesi singkat seminggu. Delapan perempuan dalam kelompok kontrol adalah mereka yang tak pernah berolahraga.
Dalam delapan sampai 12 hari setelah bayi lahir, para peneliti mengukur aktivitas otak mereka. Peneliti merekam electroencephalograms (EEG) pada saat mereka memainkan bunyi berbeda selama bayi tertidur.
Baca Juga : Ramadan jadi Momentum Penting bagi Perokok Aktif, Kok Bisa?
Langkah ini dilakukan untuk merekam pola aktivitas otak mereka untuk menunjukkan seberapa efisien mereka bisa membedakan antara suara lama dan baru.
Otak yang lebih berkembang lebih mudah mengenalinya ketimbang otak yang kurang matang.
Baca Juga : Jakarta Masuk dalam Daftar Kota Termahal Dunia, Ini Penyebabnya
“Bayi yang lahir dari ibu yang aktif secara fisik memiliki aktivasi otak lebih matang, menunjukkan bahwa otak mereka berkembang lebih cepat,” kata Labonte-LeMoyne, yang menggambarkan studinya dalam pertemuan Society for Neuroscience di San Diego, akhir pekan lalu. “Hal ini penting karena kemampuan untuk membedakan suara adalah dasar dari belajar untuk berbicara dan memahami suara di sekitar Anda.” (h/tnr)