Pantauan Haluan di lokasi kejadian, kondisi mini bus dan sedan Toyota Corolla DX sama-sama ringsek ke pinggir danau, sementara kedai Ampera Uni Esi yang bagian dapurnya dihantam Bus Jasa Malindo roboh dengan kondisi porak-poranda.
Baca Juga : Pelantikan Pemuda Dewan Da’wah Solsel, Jimmi: Gencarkan Dakwah di Medsos, Berantas Hoaks
Menurut Tono (35) seorang saksi di lokasi kejadian, Bus Jasa Malindo berangkat dari Kota Solok menuju Bukittinggi. Saat melintasi pinggiran Danau Singkarak di Tembok Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak sekitar pukul 11. 30 WIB, Bus Jasa Malindo itu terlihat kejar-kejaran degan mobil Tanjung Jaya dengan jurusan yang sama.
Namn karena cuaca hujan sopir terlihat membanting stir ke kiri yang menyebabkan bus yang melaju kencang itu oleng dan menabrak Mobil Toyota DX dan rumah makan lalu masuk ke Danau Singkarak. “Saya lihat Jasa Malindo itu seperti terbang. Untungnya, ada mobil dan kedai, kalau tidak mungkin mini bus terbang jauh ke dalam Danau,” ungkap Tono.
Baca Juga : Mentawai Jadi Daerah Terakhir yang akan Jemput Vaksin Covid-19 Tahap II
Winda Risida (25 tahun), salah seorang korban yang duduk di samping sopir Jasa Malindo di Rumah Sakit Umum Kota Solok, mengaku sangat ketakutan dan telapak kakinya terasa berair ketika sopir PO Jasa Malindo, Erwin (35) mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Ketakutan alumni STAIN Bukittinggi Jurusan Teknik Informatika ini semakin bertambah, ketika melihat Erwin gelagapan dalam mengemudikan mobil. Erwin gelagapan karena rem mobil blong seketika dan kendaraan melaju semakin kencang.
Baca Juga : Hutama Karya Tegaskan Tidak Ada Penghentian Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru, Hanya...
Belum sempat Winda minta sopir untuk menurunkan kecepatan, PO Jasa Malindo telah menabrak sebuah sedan yang sedang parkir di depan warung nasi Ampera Uni Esi. Kontan saja sedan Toyota Corolla DX, BA 1535 AW milik pemilik warung nasi itu meluncur masuk Danau Singkarak.
Sesaat setelah membentur sedan, PO Jasa Malindo BA 7917 HU itu terbanting dan menabrak dapur Ampera Uni Esi. Warung nasi roboh seketika dan mobil terjungkal masuk danau.
Baca Juga : Tiga Ruas Jalan Provinsi Jadi Prioritas, Ini Rinciannya
“Semua penumpang menjerit histeris ketakutan ketika mobil kecebur danau. Untung mobil terperosok di daerah yang dangkal, sehingga semua penumpang bisa keluar sekalipun dalam keadaan luka-luka,” ujar warga Kelurahan VI Suku Kota Solok ini sambil memegang keningnya yang terluka.
Lain lagi cerita Mita Wati, guru SDN 04 Kelurahan Pasar Pandan Air Mati ini mengaku tertidur pulas di atas mobil. Ia kelelahan sehabis begadang semalam suntuk mengerjakan banyak pekerjan. Cik Gu ini mulai tak tahu apa-apa sejak mobil masih di Sumani. Baru sejenak ia tidur, tiba-tiba dentuman keras mengusik tidurnya.
“Saya sangat keget, ketika membuka mata, tiba tiba saya sudah berada dalam perahu. Setelah diamati, ternyata saya masih dalam mobil di dalam danau,” ujar Mita Wati dengan wajah pucat pasi dan kening terluka karena benturan benda keras.
Sementara itu Asra Permana (35 tahun), mengaku sangat kaget melihat mobil melaju dengan kencang menuju warungnya. Asra yang sedang memasak di dapur berteriak keras memanggil anaknya, Fran untuk menghindar.
Belum sempat Fran menjawab teriakannya, tiba-tiba mobil itu telah menabrak sedan dan berbalik arah menuju warung nasinya. Asra Permana lantas kabur malarikan diri. Namun malang baginya, belum sempat lari menjauh, mobil lebih dahulu meruntuhkan warungnya. Tangannya terjepit reruntuhan warung dan pinggangnya luka memar dihantam balok.
“Saya tak bisa bergerak sama sekali, tangan saya terjepit, pinggang saya serasa putus dihantam balok. Saya hanya bisa berteriak memanggil Fran untuk menyelamatkan adiknya,” ujar Asra Permana lirih di RSUD Solok.
Diungkapkannya, ia tak henti-hentinya berteriak minta tolong untuk menyelamatkan anaknya yang masih berusia tiga tahun delapan bulan itu. Namun teriakannya tak terdengar oleh masyarakat, karena ia sudah terkurung reruntuhan warung nasinya.
Di tengah keputusasaan, tiba-tiba ia mendengar tangisan anaknya. Ia kemudian mencoba menggeliat untuk mencari anak bungsunya itu. Ternyata usaha kerasnya berhasil, ia menemukan Rafa menangis di samping dandang berisi air panas. ”Saya sangat bersyukur Rafa tak tersiram air panas, sekalipun kepalanya terluka,” ujar Asra Permana.
Kepala puskesmas setempat dr Indra Yohanes menyebutkan, para korban yang menderita luka sedang dan berat setelah dapat perawatan korban dirujuk ke RST Solok untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sebagian lagi ke RSU Solok.
Sementara Kapolres Solok Kota, AKBP Guntur Hindarsyah SH SIK melalui Kasat Lantas, Iptu Heriadi Ismail mengatakan, kecelakaan yang dialami PO Jasa Malindo itu telah menyebabkan sepuluh orang luka-luka dan tak ada yang luka berat.
Heriadi Ismail meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan foto-foto tentang korban kecelakaan PO Jasa Malindo yang beredar di internet.
”Foto-foto itu banyak yang tidak benar. Foto yang menggambarkan korban tertusuk besi di bagian wajah itu merupakan hasil rekayasa komputer. Karena hampir seluruh korban hanya mengalami luka sedang. Memang ada dua orang diduga mengalami luka berat dan itupun diperkirakan hanya mengalami patah tulang,” kata Heriadi Ismail. (h/eri/ndi)