Dari bencana alam yang terjadi tersebut, 99 persen adalah bencana hidrometeorologi. “Puting beliung adalah jenis bencana yang paling dominan selama 2014 yaitu 496 kejadian, kemudian banjir (458) dan longsor (413), jelas Sutopo.
Baca Juga : 11 Orang Luka-luka dan 202 Bangunan Rusak Akibat Gempa Malang
Dijelaskan, selama 3 tahun terakhir puting beliung memang jenis bencana yang paling banyak terjadi. Bahkan menyebabkan korban jiwa 57 meninggal, 10,707 jiwa mengungsi, dan lebih 23 ribu rumah rusak selama 2014.
Ancamannya makin meningkat dan menyerang semua wilayah, baik perdesaan maupun perkotaan.
Baca Juga : Pemberantasan Prostitusi di Jondul Terbentur, DPRD: Tindak Oknum Petugas Pembekingnya!
Kemudian longsor adalah bencana yang paling mematikan selama 2014. Ada 343 orang meninggal dan hilang akibat longsor, atau 60% dari dari total korban tewas akibat bencana.
Longsor di Banjanegara yang menyebabkan 99 jiwa tewas dan 11 jiwa hilang merupakan bencana dengan korban terbanyak. Konsentrasi bencana terbanyak adalah di Provinsi Jabar (290 kejadian), Jateng (272), Jatim (213), Aceh (51), dan Sumsel (480).
Baca Juga : Soal Gempa M 6,1, BMKG: Daerah Terdampak Paling Parah di Malang dan Sekitarnya
Dilihat dari sebaran kab/kota, maka paling banyak ada di Bogor (37), Bandung (31), Sukabumi (29), Garut (26), dan Cianjur (23).”Pemda Jabar hendaknya memperhatikan hal ini.
Sebab bencana selalu berulang pada daerah-daerah ini.
Baca Juga : Kabupaten Malang Diguncang Gempa Magnitudo 6,7, Tidak Berpotensi Tsunami
Pengurangan risiko bencana harus menjadi urusan utama dalam pembangunan di semua sektor,” kata Sutopo. (h/sam)