Menurut Alberto Gasparri, yang mengatur perjalanan kepausan Paus Fransiskus menuju Sri Lanka dan Filipina, Paus Fransiskus sempat mencontohkan bagaimana dampak buruk dari kebebasan berekspresi dan berpendapat yang tidak dipenuhi tanggung jawab.
Baca Juga : Pasutri di Lumajang Tewas Usai Tertimpa Bongkahan Batu saat Gempa Malang
Paus mengatakan bahwa dirinya tak segan-segan melayangkan pukulan ke seseorang yang menghina atau mengejek ibunya.
“Memang benar bahwa anda jangan bereaksi menggunakan kekerasan, tapi meskipun kami berteman baik jika teman baik saya, Dr Gasparri mengeluarkan kata kutukan terhadap ibu saya, dia sama saja mengharapkan sebuah pukulan,” ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (16/1).
Baca Juga : Stok Melimpah, Harga Cabai Merah di Pasar Raya Padang Turun Drastis
Paus Francis, lanjut Gasparri kemudian berpura-pura melemparkan pukulan ke arahnya sambil mengatakan, “Ini normal. Anda tidak dapat memprovokasi. Anda tidak boleh menghina agama orang lain. Anda tidak boleh mengolok-olok iman orang lain.”
Berbicara tentang serangan mematikan pekan lalu oleh dua orang bersenjata di Paris, Paus memberikan pembelaannya kepada kebebasan berekspresi. Namun dia mengatakan kebebasan tersebut harus memiliki batasan.
Baca Juga : Bos BCA Jamin akan Ganti Dana Nasabah Korban Pembobolan Hacker
Ia mengatakan jika hak untuk berbicara merupakan hak bagi setiap orang, maka manusia juga memiliki hak untuk tersinggung.
“Saya pikir kedua kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi keduanya adalah hak asasi manusia. Setiap orang memiliki tidak hanya kebebasan juga hak tapi kewajiban untuk mengatakan apa yang dia pikir untuk kebaikan bersama. Kami memiliki hak untuk memiliki kebebasan ini secara terbuka tanpa menyinggung. Orang-orang ini memprovokasi dan kemudian (sesuatu bisa terjadi). Dalam kebebasan berekspresi ada batasnya,” katanya.
Baca Juga : Tunggu Restu Pemegang Saham, Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Segera Merger
Mengacu pada perang agama di masa lalu, seperti Perang Salib yang disetujui oleh Gereja Katolik terhadap Islam, Paus mengatakan pembunuhan atas nama Allah merupajkan suatu hal yang salah.
Dia mengatakan: “Mari kita pertimbangkan sejarah kita sendiri. Berapa banyak perang agama harus kita miliki? Meskipun kita orang berdosa tetapi anda tidak bisa membunuh dalam nama Tuhan. Itu adalah penyimpangan,” katanya. (h/trn)