Dikatakan politisi dari Partai NasDem ini, diakui ada tindakan dari aparat, seperti kepolisian dan Satpol PP dengan melakukan penindakan kesejumlah lokasi dan mengamankan sejumlah PSK, namun diharapkan upaya yabg dilakukan bukan sekedar lips service, yang dinilai selama ini. Karena menurut Fikri, banyak kini menjamur layanan plus-plus dan itu berjalan sesui pantauan. “Kita duga ada beking kuat di belakang layar. Aturan tinggal aturan. Yang penting setoran lancar. Makanya, saya sekarang duduk di Komisi III DPRD Pekanbaru, yang tugasnya membidangi masalah pencegahan prostitusi ini mengharapkan, agar pihak terkait menggelar razia rutin,” sebut Fikri.
Baca Juga : Dampak Pandemi Covid-19, Hanya Seorang Wisman Kunjungi Riau
Disarankan Fikri, jika memang dalam razia, menemukan hal-hal demikian, pihaknya meminta lakukan bukti, dengan menututu tempat usahanya, tanpa pandang bulu.
“Jadi aparat jangan tutup mata lah. Apalagi cita-cita mulia Walikota Pekanbaru Firdaus MT, ingin menjadikan Pekanbaru menuju Kota Metropolitan dan Madani. Jika masih ada bisnis esek-esek yang terselubung, tentunya tidak sesuai dengan julukan Madani. Hanya Metropolitan yang kesannya tinggal kebarat-baratan doang,” tegasnya.
Baca Juga : Grand Launching COE Pariaman Festival 2021 Dihelat di Pekanbaru
Lebih dari itu, kata Fikri yang perlu diingat , tempat hiburan malam di Kota Bertuah ini, yang kini kerap disalahgunakan. Dimana ada indikasi jika tempat itu tidak sesuai lagi dengan amanat Perda Tempat Hiburan Pekanbaru Nomor 3 tahun 2002.
Untuk itu kata Fikri menambahkan, dengan kondisi yang terjadi saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka (bagi oknum yang bermain selama ini), Perda yang mengatur tentang perizinan tempat hiburan malam ini harus direvisi. (hr)
Baca Juga : Leonardy Harmainy: Pariwisata Sumbar Butuh Kepedulian Semua Elemen