“Insya Allah, awal Februari ini akan tender pembangunannya,” kata Wakil Walikota Sawahlunto, Ismed SH kepada Haluan disela peninjauannya ke Pasar Sawahlunto, Kamis (22/1).
Baca Juga : Perdagangan Miras, Pemkab Solsel Telah Melarang Secara Aturan
Dikatakannya, keluhan yang selama ini disampaikan oleh para pedagang tentu menjadi perhatian bagi pemerintah kota dengan dilakukannya pembenahan, akan tetapi keterbatasan anggaran kemarin membuat kita belum bisa melaksanakannya. “Awal Februari ini seluruh kegiatan pembenahan pasar akan segera kita lakukan,” tambah Wakil Walikota yang didampingi Sekretaris Dinas Perindagkopnaker, Syafrizal dan Kabid Perdagangan, Agustav.
Sedangkan untuk lantai tiga tersebut, kata Ismet, akan dijadikan areal permainan anak dan berbagai jajanan kuliner.
Baca Juga : Sumbar Bakal Konsumsi Produk Organik Nutrisi Alami Laa Roiba
Ismed berharap, pembangunan ini akan segera terlaksana secepatnya sehingga para pedagang dapat berjualan dengan nyaman dan para pengunjung pasar juga akan semakin tertarik untuk berbelanja termasuk para wisatawan yang berkunjung ke Kota Sawahlunto.
Terkait segeranya akan dibangun dan direlokasikannya para pedagang yang berjualan dilantai atas pasar Sawahlunto itu mendapat sambutan yang baik dari para pedagang yang ada. Salah satunya Emi (51), pedagang kebutuhan harian.
Baca Juga : Selama Bertugas Jadi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Tak Ingin ASN Pemprov Terlibat Kasus Hukum
“Kami semua mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota, juga itu memang terlaksana,” harap Emi saat ditanya Haluan.
Emi menambahkan, semenjak ia dipindahkan dari pasar penampungan Kampung Teleng ke lantai atas pasar baru ini mulai bulan Juni 2014 lalu, omset penjualannya terus menurun. Jika biasanya dalam tiga hari ia biasa menjual cabe merah sampai 80 kilo, semenjak dilantai atas ini untuk menghabiskan cabe 15 kilo pertiga harinya sangatlah sulit, ditambah dengan biaya angkat dagangan yang juga besar diakibatkan letak jualannya yang jauh.
Baca Juga : Isi Galeri di Pekanbaru, Disperindag dan UKM Pariaman Siapkan 100 Kodi Mukena Tiap Bulan
Senada dengan itu, Yanti (47), yang sehari hari berjulan tahu dan tempe juga sangat mengeluhkan lokasi jualannya yang sepi akan pembeli. “Selain jauh dilantai tiga, lokasi ini juga becek akibat loteng yang bocor sehingga membuat pembeli jadi malas berbelanja kesini,” bebernya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Deni (36) pedagang lainnya. Bahkan ada pedagang sayur yang dalam sehari harinya tidak berjual beli. “Indak pacah talua samo sakali (tidak laku sama sekali),” ungkap Deni.
Ke depan, harap pedagang, Pemerintah Kota Sawahunto bisa lebih serius memperhatikan nasib para pedagang serta serius membenahi pasar yang mulai rusak tersebut. “Jika tempatnya nyaman, tentu akan berdampak pada perputaran ekonomi pedagang di Pasar Sawahlunto ini,” pungkas mereka. (h/mg-rki/hel)