Dijelaskan Plt Gubri, dalam pertemuan tersebut, PLN telah memaparkan permasalahan listrik di Riau, seperti pembangunan PLTD di Tembilahan bermasalah dengan kontraktornya. Dan PLN mengakui sedikit kewalahan untuk memenuhi pasokan listrik bagi Riau. Untuk itu PLN terus berusaha menambah daya dengan membangun pembangkit listrik di beberapa daerah.
Baca Juga : Grand Launching COE Pariaman Festival 2021 Dihelat di Pekanbaru
“Permintaan listrik di Riau ini per tahun mencapai 12 sampai 15 persen. Mereka berharap dengan adanya PLTU Tenayan, PLTD Duri dan PLTA Sungai Lawas bisa menyuplai kebutuhan listrik untuk beberapa tahun kedepan. Sehingga kebutuhan listrik di Riau tercukupi,” katanya.
Lebih jauh dikatakan Plt Gubri, mulai tahun 2015 ini banyak pembangunan, rencana-rencana pembangunan di Riau, yang dinilai sangat membutuhkan suplay listrik dan jaringan telekomunikasi, seperti pembangunan Pelabuhan Buton Siak dan Pelabuhan Kuala Enok Inhil, serta pembangunan rel kereta api, dan Jalan Tol Sumatera.
Baca Juga : Leonardy Harmainy: Pariwisata Sumbar Butuh Kepedulian Semua Elemen
Sementara itu, General Meneger PLN Riau-Kepri, Dody Pangaribuan, usai melakukan diskusi dengan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman di Ruang kerjanya, mengatakan akan berusaha untuk menyiapkan pasokan listrik bagi Riau.
Untuk itu, PLN menyanggupi permintaan Plt Gubri, kata Dodi, pihaknya dalam waktu dekat akan mengebut penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan. Karena pembangkit besar itu membutuhkan waktu sampai enam bulan untuk uji cobanya.
Baca Juga : Emersia Water Park Siap Ramaikan Pariwisata Tanah Datar
“Jika uji coba sampai Juni, berarti untuk operasi penuhnya itu kita membutuhkan waktu enam bulan kedepan, kalau tidak ada masalah Desember 2015 dioperasikan PLTU Tenayan untuk unit pertama, dan unit selanjutnya tiga bulan kedepannya. Dan itu baru rencana jangka pendek dan menengah,” terangnya.
Sementara untuk jangka panjang, pihaknya akan membangun interkoniksi yang lebih besar di Peranap, yang akan dioperasikan pada tahun 2019 mendatang. Karena Riau ke depan menjadi pusat pertumbuhan, maka PLN Riau-Kepri juga harus mempersiapkan kebutuhan listrik kedepannya.
Baca Juga : Berkunjung ke Solo tak Afdal Kalau Belum...
Disinggung masalah jaringan transmisi PLTU Tenayan, Dodi mengakui jika pihaknya mengalami permasalahan dalam pembebasan lahan.
Dari 30 transmisi, tujuh masih bermasalah dan proses pembebasan lahan. Namun dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, tujuh transmisi itu pembebasannya akhir bulan ini sudah tuntas.(hr)