Dalam mengusung balon walikota itu, Ismunandi menjelaskan, Partai Gerindra akan membuka pendaftaran balon walikota, baik dari kader Partai Gerindra sendiri maupun dari tokoh atau kalangan masyarakat.
Baca Juga : Gubernur Janji Beri Tunjangan ke 4 Orang Penghafal Alquran 30 Juz PontrenMu Kauman Padang Panjang
“Kalau dari kader Partai Gerindra, yang berpotensi besar masuk bursa balon itu adalah Ketua DPC alias saya sendiri, serta Ketua DPRD Bukittinggi Benny Yusrial. Namun tidak tertutup kemungkinan ada kader lainnya yang akan dipilih, karena finalisasinya ada di tangan DPP. Saat ini, kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pusat,” jelas Ismunandi Sofyan.
Ismunandi melanjutkan, dalam mengusung balon walikota, Partai Gerindra lebih mengutamakan kader sendiri, dari pada kader dari partai lain. Artinya, tipis peluang buat kader dari partai lain untuk diusung Partai Gerindra menjadi balon walikota.
Baca Juga : Menginspirasi! Mahasiswa Solsel Layak Jadi Duta Petani Mileneal Berkat Usaha Itik Petelur
Terkait kemungkinan ditunjuknya Ade Rezki Pratama yang saat ini duduk di Komisi V DPR RI ditarik menjadi balon walikota, menurut Ismunandi, peluang itu juga tipis, mengingat Ade Rezki adalah kader terbaik Partai Gerindra yang dititipkan di tingkat pusat.
“Ade Rezki lebih bisa banyak berbuat jika berada di DPR RI. Ade adalah figur yang selalu diperbincangkan karena masih muda, berpotensi, serta memiliki misi dan visi yang luas. Jadi rasanya tidak mungkin Ade Rezki ditarik untuk menjadi balon walikota Bukittinggi,” ungkap Ismunandi.
Baca Juga : Jelang Ramadhan, Kaum Kerajaan Sungai Kambut Dharmasraya Gelar Goro Bersama
Sementara itu, Partai Golkar Bukittinggi juga berencana untuk mengusung balon walikota dari kader Partai Golkar sendiri. Meski demikian, Partai Golkar Bukittinggi tetap melakukan penjaringan bagi masyarakat yang ingin menjadi balon walikota.
“Kami baru melakukan rapat dengan KPU Bukittinggi pada Rabu (28/1) ini. Setelah itu, baru kami membicarakan teknis dan jadwal penjaringan bakal calon itu,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Bukittinggi, Trismon, Selasa (27/1).
Meski berkeinginan untuk mengusung bakal calon sendiri, namun Trismon belum bisa memastikan partai mana saja yang akan diajak berkoalisi. “Untuk hal itu, kami akan menunggu petunjuk dari DPD Partai Golkar Sumbar. Apakah nanti berkoalisi dengan partai dalam Koalisi Merah Putih (KMP) atau yang lainnya. Kita lihat saja nanti. Yang jelas, sebagai suara partai terbanyak kedua di Bukittinggi, kami berkeinginan untuk mengusung bakal calon dari Partai Golkar,” tegas Trismon.
Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilleg 2014 lalu, masing-masingnya mendapat empat jatah kursi di DPRD Bukittinggi. Sementara PKS, PAN dan PPP, masing-masingnya hanya mendapatakan jatah tiga kursi. Sedangkan Partai Nasdem, PKB, PDIP dan Partai Hanura masing-masingnya hanya berhasil meraih perolehan satu kursi.
Sementara dari hasil perolehan suara sah Pemilu anggota DPRD Kota Bukittinggi pada tahun 2014 lalu, Partai Gerindra meraih suara terbanyak dengan perolehan 15,99 persen suara. Disusul Partai Golkar 15,28 persen, Partai Demokrat 14,67 persen, PPP 13,16 persen, PAN 11,90 persen dan PKS 8,71 persen.
Sedangkan Partai Nasdem yang berada di posisi ketujuh, hanya meraih 5,14 persen suara, disusul Partai Hanura 4,48 persen, PBB 3,57 persen, PKB 3,20 persen, PDIP 2,95 persen dan PKPI 0,96 persen. (h/wan)