Uyun (45) salah seorang warga yang ikut melakukan pencarian menyebutkan, saat ditemukan ketika itu dia bersama warga sekitar sedang melakukan penyisiran disepanjang sungai. Lalu mencium bau menyengat, kemudian ia mencari sumber bau tersebut. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD M.Zain.
Baca Juga : Hadiri Pelantikan PCNU Pasaman, Ini Pesan Bupati Benny Utama
Banjir bandang ini sendiri diperkirakan menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Kepala BPBD Pessel Pri Nurdin menyebutkan, kerugian terbesar akibat banjir bandang di Kecamatan IV Jurai disebabkan rusaknya fasilitas umum. Selain itu diikuti oleh harta benda masyarakat yang dihondoh banjir bandang.
Menurutnya, fasilitas umum yang rusak dengan nilai hampir mencapai Rp12 miliar adalah terdiri dari jembatan, jalan dan prasarana dasar lainnya di Nagari Salido sekitarnya. 15 jembatan mengalami rusak berat baik jembatan permanen maupun jembatan gantung. Jembatan tersebut untuk saat ini diperingatkan untuk tidak dipergunakan warga.
Baca Juga : PCNU Pasaman Periode 2020-2025 Dilantik, Sederet Tugas Berat Menanti
“Selanjutnya 8 unit rumah hanyut dengan nilai sekitar Rp 800 juta, ternak ayam yang mati berjumlah 4.690 ekor dengan nilai Rp200 juta, sawah gagal panen 132 hektar, kebun rusak 61 hektare. Total kerugian Rp18,5 miliar,” katanya.
Sementara itu, Untuk perbaikan jaringan irigasi yang rusak akibat banjir bandang yang melanda Pessel dibutuhkan dana sebesar Rp 16,6 Miliar , akibat rusaknya irigasi memberikan imbas terhadap rusaknya lahan pertanian milik masyarakat, kata Kepala PSDA kabupaten Pessel Yusdi Ali Umar
Baca Juga : BPBD Kota Pariaman Terima Bantuan Logistik Bencana dari BNPB Pusat
Setidaknya ada 6 titik jaringan irigasi yang rusak di Pessel yaitu, Irigasi Batang Jalamu Batang Kapas,Bungo Pasang Salido,Bayang, Painan Timur, Linggo Sari Baganti, Lunang, kemudian juga mengakibatkan kerusakan sejumlah insfrastruktur di Pessel dengan kerugian kontruksi Rp 1,39 Miliar dan tanggap darurat mencapai Rp2,6 Miliar.
Sedangkan untuk kebutuhan normaliasasi alur sungai yang rusak dan sering mendatangkan banjir dengan kerugian Rp175 Juta, kemudian kebutuhan rehab rekon normalisasi alur sungai mencapai Rp2,6 Miliar, kata Rusdi.
Baca Juga : Dihadiri Forkopimda, Lapangan Tembak Sarja Arya Racana Dharmasraya Diresmikan
Untuk perbaikan kerusakan batang jalamau di kecamatan Batang Kapas dibutuhkan dana Rp 14 Miliar , sedangkan untuk pembangunan semen tara dibutuhkan dana Rp 200 juta melalui dana tanggap darurat. Kerusakan jaringan irigasi itu sudah disampaikan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumbar.
DPRD Pessel sendiri siap memprioritaskan anggaran normalisasi Sungai Batang Salido dalam APBD Perubahan tahun ini. Ini merupakan upaya antisipasi terulangnya bencana banjir bandang yang meluluhlantakkan 4 Nagari itu. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan lapangan Komisi III DPRD Pessel bersama BWS Sumatera V, Kimpraswil Sumbar, dan Dinas PSDA setempat.
“Kita akan memprioritaskan alokasi anggaran untuk normalisasi sungai batang salido ini, karena dinilai mendesak, dan penting,” kata Welly Hendra, Ketua Komisi III DPRD Pessel di lokasi banjir bandang Kampung Bungapasang II Nagari Bungo Pasang, Kecamatan IV Jurai, Senin (26/1/2015) sore. (h/har/mjn)