Kapolresta Pariaman melalui Kapolsek Kampung Dalam, AKP. M Yusuf pada Haluan di Mapolsek setempat membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, tersangka telah kami tangkap di Pekanbaru Riau,” katanya.
Baca Juga : Delapan Personel Polda Sumbar Diberhentikan, Kapolda: Polisi Itu harus Humanis
Menurut M Yusuf yang memimpin langsung penangkapan tersangka, sejak kasus pembunuhan pada Selasa (20/1), jajarannya secara intensif melakukan pengembangan kasus tersebut.
“Sesuai dari olah TKP dan bukti bukti yang ditemukan di TKP serta keterangan dari para saksi, kuat dugaan pelakukanya adalah tersangka Indra yang merupakan adik ipar dari korban,” aku Kapolsek.
Baca Juga : PJU Polda Sumbar Lakukan Vaksinasi Covid-19, Puluhan Ribu Personel Menyusul
Sejak peristiwa tersebut, jajaran Polsek melacak keberadaan tersangka. “Terakhir, kami mendapat informasi tersangka berada di Pekanbaru, tanpa buang waktu kami langsung mengejar ke lokasi yang diinformasikan. Alhamdulillah berhasil,” jelas Kapolsek.
Kronologis penangkapan tersangka, kata Kapolsek, sesuai informasi bahwa tersangka mulai menjalankan profesinya sebagai pemulung di sekitar Jalan Nangka Pekanbaru. “Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, kami melihat ciri-ciri tersangka dari kejauhan. Setelah didekati ternyata memang tersangka,” katanya
Baca Juga : BPD HIPMI Gelar Musda ke-13 Pertengahan Maret, Gubernur Sumbar Bakal Diundang
Saat ditanya tersangka sempat memalsukan namanya dengan nama Eka dengan alamat Lubuk Alung. Setelah didesak tersangka akhirnya mengakui bernama Indra panggilan Buyung dengan Alamat Linggeh Kotohilalang Sikucur Kampung Dalam. “Saat itu kami langsung menangkap tersangka dan menaikkannya ke mobil,” terang M Yusuf.
Saat ditangkap tersangka agak melawan dan menanyakan kartu anggota Polri. “Iko kota besar pak, banyak polisi gadungan kalau apak polisi ma kartu anggota apak,” ungkap Polsek, menirukan perkataan tersangka.
Baca Juga : Pedagang: Omset Turun Karena Pelaksanaan Vaksin di Blok III Pasar Raya
Menurut Kapolsek, hingga saat ini tersangka masih bungkam dan tidak mengakui perbuatan. Dia selalu berkata, “awak ndak basalah doh,manga wak ditangkok”.
Saat olah TKP jajaran Polsek juga telah mengamankan beberapa barang bukti, seperti, sepasang sandal yang diduga milik tersangka, sarung pisau, sulo, sekop dan beberapa barang bukti lainya.
Seperti diketahui, Selasa (20/1) lalu warga Kotohilalang gempar dengan terbunuhnya Imam Nagari Zainuddin (61) di dalam kebun kelapa. Di tubuh korban ditemukan 8 tusukan dan puluhan luka iris. (h/ded)