Rasa Duku Koto Baru sangat khas sekali, kata orang Duku Palembang sangat terkenal, tetapi rasa manisnya Duku Dharmasraya tidak kalah dengan Duku dari daerah lain karena rasa manisnya yang khas, kalau dimakan sebanyak apapun tidak membuat perut sakit.
Baca Juga : Hadiri Pelantikan PCNU Pasaman, Ini Pesan Bupati Benny Utama
Menurut data yang di relis Dinas Pertanian dan Holtikultura Dharmasraya, luas lahan yang tertanam Duku diperkirakan sekitar 30 hektare, bahkan ada suatu daerah karena banyaknya pohon Duku, maka masyarakat memberi nama daerah itu dengan Padukuhan.
Pada musim puncaknya, Duku Dharmasraya hanya seharga Rp8 ribu sampai Rp10 ribu per kilonya pada tingkat pengecer, tidak salah rupanya orang yang melintas di Jalinsum kalau membeli Duku bukan sekilo dua kilo tetapi satu karung kecil karena harganya jauh lebih murah dan rasanya manis.
Baca Juga : PCNU Pasaman Periode 2020-2025 Dilantik, Sederet Tugas Berat Menanti
Selain Duku, di wilayah Kurnia Koto Salak, juga menghasilkan Salak sejenis Salak Pondoh yang diberi nama Salak Kurnia, buahnya kecil kecil tapi rasanya manis, disetiap kedai yang menjual makanan dan buah buahan, sudah dipastikan ada menjual Salak Kurnia, namun penjual sering menyebutnya Salak Pondoh.
Untuk Salah Kurnia atau Salak Pondoh itu, petani Dharmasraya agak enggan untuk menanamnya kecuali petani yang ulet dan rajin, karena untuk dapat menghasilkan buah, tanaman itu harus dikawinkan secara manual atau dikawainkan oleh petani, hal ini sangat di tuntut keuletan petani dalam memeliharanya.
Baca Juga : BPBD Kota Pariaman Terima Bantuan Logistik Bencana dari BNPB Pusat
Disetiap acara atau kegiatan baik berskala besar maupun kecil, Salak Kurnia merupakan salah satu oleh oleh yang ada dalam tas oleh oleh dari Pemkab Dharmasraya selain oleh oleh lainnya seperti tempe, begitu pula dalam acara acara resmi, buah Duku dan Salak menjadi suguhan utama bagi panitia.
Selain itu, buah Manggis juga ada di hasilkan di Dharmasraya, namun buah Manggis tidak begitu banyak hany sekitar 30 hektare dari data Dinas Pertanian dan Holtikultura, namun demikian para padagang Manggis, tepat pada musimnya mencari buah itu ke Dharmasraya.
Baca Juga : Dihadiri Forkopimda, Lapangan Tembak Sarja Arya Racana Dharmasraya Diresmikan
Buah Durian disetiap daerah pasti ada, namun Durian yang ada di Dharmasraya dan sedang dilakukan pengembangannya adalah Durian Montong atau juga sering di sebut Durian Atut, karena yang paling banyak menanam durian tanpa biji tersebut bernama Atut, maka orang memberi nama Durian Atut atau sejenis Durian Montong.
Durian Montong itu rasanya sangat gurih sekali, isinya tebal tanpa ada biji, bentuknya lonjong dan beratnya mencapai 5 sampai 10 kilogram satu buah, untuk saat ini pengembangan Durian Montong itu belum menampakkan hasil, tetapi sekian tahun mendatang, Dharmasraya akan menjadi sentra buah buhan terutama Durian Montong yang sedang dilalukan pengembangannya seluas 150 hektare yang menyebar di berbagai wilayah di Dharmasraya.
Begitu pula buah jeruk, diman mana daerah juga ada pohon jeruk dan ada petani yang gemar menanam Jeruk, sedangkan di Dharmasraya saat ini petani Jeruk ada di daerah Siguntur atau daerah Kerajaan Siguntur.
Luas kebun petani Jeruk di Siguntur sudah mencapai 100 hektare, meski hasil panen Jeruk tersebut beloum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi buah Jeruk Siguntur dengan rasa yang cukup manis tidak kalah di pasaran Dharmasraya, bahkan produksinya belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Dharmasraya. (h/mdi)