Naluri penyidik Bambang ternyata tak terhenti di Mapolres Pasaman saja. Sebelumnya, ia bersama Dir Reskrimum Polda Sumbar KBP R.Dody Rahmat Tauhid juga menyempatkan waktu meninjau langsung TKP di Bendungan Panti- Rao.
Usai mengunjungi TKP, orang nomor satu di Polda Sumbar itu meminta dan mendengarkan pemaparan Kapolres Pasaman AKBP Agoeng SW, terkait pemeriksaan terhadap oknum brigadir N.
“Kami belum bisa ungkap lebih jauh hubungan antara oknum Brigadir N dengan korban. Hasil sementara dari pemeriksaan Bid Propam Polda Sumbar, antara N dan korban, memang terdapat hubungan asmara. Sampai dimana hubungan mereka dan sejauhmana, itu belum bisa disimpulkan. Kami akan minta keterangan dari istri brigadir N dulu,” terang mantan Kapolres Purwakarta Polda Jabar ini.
Terkait penyebab kematian perawat tersebut, hasil autopsi baru bisa dibuka sekitar 4 hari lagi, paling lambat Selasa pekan depan. Nanti, sesuai dengan locus delicti, maka penyidik di Polres Pasaman-lah yang akan menjelaskan hasil autopsy dari RS Bhayangkara Polri
“Korban tewas, apakah tewas secara wajar atau tidak wajar. Kalau wajar, ya sudah, habis perkara. Tapi, kalau tidak wajar maka sudah pasti ada yang menyebabkan ketidakwajarannya itu,” Pati Polri kelahiran Purwodadi 1 Maret 1962 itu
Kapolda pun kembali membantah, mobil yang digunakan oleh oknum brigadir N saat bersamaan dengan korban, bukan avanza. “Mobil yang mereka bawah itu xenia. Warna mobil pun tidak berwarna putih,” tukasnya. Brigjen Pol Bambang pun meminta, semua pihak mendukung proses penyelesaian kasus. Jangan mempercayai sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (h/tim/mat)