BUKITTINGGI, HALUAN — Keberadaan Badut di Taman Jam Gadang benar-benar sudah mengganggu. Seperti yang dialami rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah saat berwisata di jam Gadang, Sabtu (7/2).
Sebagian mereka dipaksa berfoto dan dimintai uang. Saking kecewanya dengan keberadaan badut itu, para wartawan tersebut mengapungkan pemberitaannya di media online yang ditayangkan pada Sabtu (7/2) lalu dengan judul “Hati-hati foto di Jam Gadang Bukittinggi, Banyak Badut Memaksa Minta Uang”.
Terkait dengan kejadian itu, Pemko Bukittinggi menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan rombongan wartawan dari Kabupaten Temanggung saat berwisata di Taman Jam Gadang, Sabtu (7/2). Para jajaran pers dari berbagai media dari kabupaten yang dipimpin oleh Mulyadi Bambang Sukarno itu, sedikit terganggu atas kelakuan para badut, terutama saat berfoto. “KAMI minta maaf atas semua hal-hal yang kurang menyenangkan itu,” ujar Walikota Bukittinggi Ismet Amzis dalam keterangannya, Minggu (8/2). Menurutnya, dirinya sangat kaget atas informasi yang disampaikan berbagai pihak melalui short message servise (sms) berkaitan ulah para badut di Jam Gadang yang benar-benar membuat kecewa rombongan Pemkab Temanggung.
Menurut Ismet, para badut yang mangkal di Taman Jam Gadang Bukittinggi sama sekali tidak pernah difasilitasi oleh Pemko Bukittinggi. Kehadiran mereka di obyek wisata tersebut adalah ilegal. Karena itu, ke depan Pemko Bukittinggi akan melarang aktivitas badut yang mulai mengganggu pengunjung itu. Ismet juga memerintahkan Kasatpol-PP untuk menertibkan para badut tersebut. “Ini tak bisa dibiarkan karena sudah mengganggu kenyamanan pengunjung,” tegas Ismet yang didampingi Kabag Humas Setda, Yulman.
Rombongan Pemkab Temanggung, Jateng melakukan serangkaian press tour di Bukittinggi melibatkan 16 wartawan dan 14 jajaran Pemkab dipimpin Sekda setempat. Mereka mengunjungi sentra pemasaran bordir dan kerajinan di Pasar Atas di samping dengar ekspos tentang UKM kotawisata. Mereka sangat terkesan bordir kerancang hasil kerajinan Bukittinggi, namun kecewa dengan ulah badut. Karena itulah para wartawan tersebut juga berharap Pemko Bukittinggi segera menertibkan, sehingga tidak menimbulkan pandangan negatif tentang Bukittinggi yang indah. Kakan Satpol-PP, Syafnir membenarkan pihaknya dapat perintah langsung walikota untuk melarang segala aktivitas badut di Taman Jam Gadang.
“Kami segera memanggil koordinator para badut itu untuk menindaklanjuti perintah larangan terhdap badut itu,” ujarnya terpisah. Diakuinya sudah banyak pengaduan masyarakat dan pengunjung berkaitan ulah para badut di Jam Gadang. Pihaknya sudah berulangkali menertibkan. Bahkan badut itu juga sudah diberi pemahaman, namun tetap tak mengindahkan. “Selasa besok kami akan panggil koordinatornya dan sosialisasikan pelarangan para badut itu,” tegas Syafnir. (h/tot)