“Jika kebijakan ini nantinya tidak sesuai dengan keinginan rekanan, saya siap untuk diadukan dan dipenjara,” tegas Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf, ketika membuka Muscab BPC Gapensi Sawahlunto, Senin (9/2).
Baca Juga : Rehab Jaringan Irigasi Tersier Pariaman Dilakukan di 8 Titik
Ali Yusuf mengatakan, selama ini rekanan cenderung asal tawar, asal rendah, sehingga tidak sesuai dengan asas manfaat dan bermutu serta kualitas dari pekerjaan yang telah direncanakan dengan matang.
Akibatnya, banyak rekanan yang meninggalkan pekerjaan dengan begitu saja. Ujungnya, tentu saja pekerjaan yang merupakan bagian dari program pembangunan kota menjadi terhalang.
Baca Juga : Petugas Laboratorium LH Pariaman Melaksanakan Training Operasional Maintenance AAS
Kesejahteraan masyarakat, yang diharapkan muncul dari program yang direncanakan pun tidak tercapai, apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang sejahterapun kandas.
Program pembangunan yang diluncurkan pemerintah dengan memanfaatkan uang rakyat, tidak hanya asal selesai dan asal sudah. Namun juga memiliki efek yang langsung dapat dirasakan masyarakat.
Baca Juga : Viral Siswi Non-Muslim di Padang Dipaksa Pakai Jilbab, Ini Kata Disdik Sumbar
Di hadapan para pemborong tersebut, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf terlihat mengungkapkan rasa kekecewaannya, dengan beberapa proyek pembangunan yang tidak bisa dirampungkan rekanan.
Dalam setiap proyek, sudah direncanakan besaran keuntungan yang akan diraih rekanan dengan kisaran antara 10 hingga 15 persen dari total pagu yang dianggarkan. Anehnya, rekanan justru mampu turun hingga 20 persen dari pagu dana.
Baca Juga : Perbaikan Jembatan di Jalan Padang-Bukittinggi, Masyarakat Diminta Ambil Jalan Alternatif
“Pemerintah sangat mengharapkan profesional rekanan dalam menyelesaikan jasa dan kontruksi yang dikerjakan. Lakukan survey, lihat kondisi lapangan, baru buat penawaran,” tambahnya.
Dalam APBD Sawahlunto 2015, yang memiliki total anggaran Rp612 miliar lebih, 53 persen diantaranya merupakan belanja modal baik jasa maupun kontruksi, yang dapat dimanfaatkan rekanan untuk bekerja. Bapak beranak tiga itu mengungkapkan, setidaknya terdapat lebih kurang Rp87 miliar anggaran yang berada di Dinas Pekerjaan Umum, sedangkan sisanya tersebar pada 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah.
“Jika rekanan dapat bekerja profesional sesuai dengan himne dan marc Gapensi yang dilantunkan, pembangunan Sawahlunto akan dapat mencapai cita-cita yang diinginkan selama ini, yakni masyarakat sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BPC Gapensi Sawahlunto Ismed dalam pembukaan Muscab mengharapkan, pelaksanaan Muscab dapat berlangsung dengan aman dan tertib, dan mengedepankan musyawarah.
Ismed yang telah dua periode memimpin Gapensidan kini menduduki jabatan Wakil Walikota Sawahlunto, mengharapkan seluruh anggota Gapensi untuk ikut berkontribusi dan mendukung program pembangunan yang ada.
“Mari kita dukung program pembangunan, dengan melaksanakan tugas dan fungsi serta bekerja secara profesional, mematuhi aturan yang telah ada. Sehingga tidak menjadi beban hukum di kemudian hari,” ungkapnya.
Ketua Kadin Sawahlunto, Efendi Boer yang hadir dalam kesempatan tersebut mengharapkan, demi mendukung pembangunan daerah, agar tidak ada intervensi dari berbagai lembaga yang ada.
Selain itu, pria yang juga politisi tersebut, juga mengharapkan dukungan perbankan dalam penyediaan kredir, guna memperlancar kegiatan jasa konstruksi dan penyedia barang.
“Dukungan perbankan sangat dibutuhkan. Sehingga dalam pembangunan kota sawahlunto dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan rekanan agar mematuhi peraturan yang mengatur pelaksanaan jasa konstruksi itu sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan Muscab Gapensi Sawahlunto periode jabatan 2014 – 2019, digadang-gadang akan mengusung Ismanto Marjid sebagai ketua, untuk kepemimpinan lima tahun mendatang.
Beberapa anggota mengungkapkan, Ismanto Marjid merupakan sosok yang mudah bergaul dan diterima secara merata dalam organisasi yang berdiri secara nasional semenjak tahun 1959 silam tersebut. BPC Gapensi Sawahlunto memiliki 50 keanggotaan, 35 diantaranya memiliki suara dalam Muscab yang sedang diselenggarakan. Sedangkan sisanya, 15 anggota merupakan merupakan anggota biasa.(h/dil)