Kementerian memilih pengembangan mobil nasional dari energi listrik karena ramah lingkungan. Ia mengatakan, tidak dipilihnya pengembangan kendaraan berbahan bakar minyak karena jumlah persediaannya yang semakin terbatas.
Baca Juga : Begini Langkah Kongkrit Partai Gelora Bantu Korban Banjir Kalsel
Indonesia juga sengaja tidak memilih untuk mengembangkan mobil nasional berbahan bakar minyak karena teknologinya sudah dikuasai oleh Jepang dan Korea sehingga sulit untuk ditandingi.
Saat ini, pengembangan mobil nasional sedang dalam tahap evaluasi dan diuji oleh BPPT. Dua perguruan tinggi terlibat dalam pengembangannya, yaitu dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga : Hendri Septa Pimpin PAN, Zulkifli Hasan: Rancak Bana
Dari evaluasi dan uji coba itu, diharapkan dapat diketahui kelemahan dari mobil yang dirancang.
“Sehingga akhir tahun bisa diketahui kelemahan apa,” kata dia.
Baca Juga : Musda X Golkar Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir Pimpin DPD II Golkar
Dalam kesempatan itu, Nasir tidak menjawab pertanyaan terkait kerja sama bisnis pengadaan mobil dengan perusahaan di Malaysia. Ia mengalihkan pembicaraan dengan menjelaskan rencana pengembangan teknologi di Batam. (h/kcm)