“Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya,” ujar Yomin.
Baca Juga : Tanaman Hias Jenis Keladi Paling Banyak Dicari Emak-emak di Padang
Ditambahkan Yomin, penduduk yang tidak atau belum pernah sekolah, mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah, sebesar 61,27. Sedangkan indeks kebahagiaan tertinggi ditempati seseorang yang berpendidikan S2 atau S3, sebesar 80,27.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim dalam keterangannya mengatakan, indeks ini akan menjadi acuan dan sekaligus menjadi evaluasi untuk Pemprov Sumbar ke depan.
Baca Juga : GOR H Agus Salim Padang Ditutup, Masyarakat Beralih Olahraga ke Unand
“Ini menjadi bahan evaluasi kita dan kita akan memperbaiki ini ke depannya. Tidak hanya berlaku bagi provinsi akan tetapi bagi kabupaten/kota juga harus menjadi pegangan, karena survei ini dilakukan 19 kabupaten/kota di Sumbar,” tandasnya. Rendahnya indeks pendidikan dalam 10 tingkat kepuasaan berdasarkan BPS ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan, (Disdik), Sumbar Syamsulrizal. Ia menyebutkan hal ini disebabkan selama ini memang anak-anak sekolah menganggap sekolah bukan tempat yang menantang.
Ia mengatakan, banyak anak-anak sekolah yang susah dalam memahami mata pelajaran karena cara mengajar yang tidak kompetitif dan membosankan. “Tidak ada penyegaran dari materi maupun cara mengajar. Banyak guru yang kurang mempunyai inisiatif dalam proses belajar mengajar,” tandasnya.
Baca Juga : Jadikan Padang Kota Bersih, Danlantamal II Ajak Warga Perang dengan Sampah
Ditambahkannya, perpustakaan yang masih minim, banyak siswa yang belum memanfaatkan perpustakaan yang ada dan juga laboraturium yang belum termanfaatkan dengan baik.
“Hal tersebut juga bisa menjadi penyebab anak-anak tak bahagia belajar di sekolah,” tutup Syamsulrizal.
Baca Juga : Warga Sungai Sapiah Padang Mulai Berdatangan Menyambut Kedatangan Jenazah Angga
Dilanjutkan Yomin, berdasarkan kecenderungan makin banyak anggota rumah tangga, maka indeks kebahagiaan cenderung semakin tinggi. Hal ini hanya berlaku hingga anggota keluarga sebanyak 5 orang. Namun, bagi anggota keluarga diatas 5 orang indeks kebahagiaan akan semakin menurun. “Besaran pendapatan juga menjadi penyumbang indeks kebahagiaan. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga maka tinggi pula indeks kebahagiaanya. Dimana untuk pendapatan Rp7,2 juta per bulan indeks kehagiaannya mencapai 75,80, sementara pada tingkat pendapatan Rp1,8 juta ke bawah indeks kebahagiaannya hanya 62,66. (h/mg-isr)