“Engak mesti merger, lebih bagus fokus dulu konsolidasi strategis,” ujar Irwan, Jakarta, Selasa (10/2).
Baca Juga : Ini Alasannya Mengapa WHO Akui Madinah Kota Tersehat Dunia
Menurut Irwan, konsolidasi strategis tersebut seperti meningkatkan daya saing perbankan dengan berbagai langkah efisiensi. Contohnya, perbankan dapat bekerjasama dalam pengembangan teknologi informasi, penyediaan mesin electronic data capture (EDC), automated teller machine (ATM), hingga mengintegrasikan pusat-pusat pelatihan menghadapi MEA.
“Kaitannya dengan MEA itu, bagaimana meningkatkan daya saing melalui efisiensi. Jadi sangat perlu efisiensi dalam hal ini,” ujarnya.
Baca Juga : Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7 di Lepas Pantai Antartika
Untuk diketahui, dorongan merger antara dua bank BUMN ini merupakan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan pada 2020 mendatang. Pemerintah ingin, nantinya ada bank besar untuk bisa bersaing di ajang pasar bebas sektor keuangan ini. (h/trn)