Kabag Humas Pemko Bukittinggi Yulman mengatakan, badut yang berada di kawasan Jam Gadang yang telah ada sejak dua tahun belakangan memang menjadi perhatian serius Pemko. Satpol PP juga telah beberapa kali melakukan pembinaan terhadap badut-badut ini. Namun, pembinaan dan peringatan yang dilakukan Satpol PP tak bertahan lama.
Baca Juga : Pemkab Pessel Wajibkan Aktivitas Galian C Kantongi Izin Operasi
“Kami menyadari badut adalah pelengkap hiburan di Jam Gadang. Namun jika sudah menganggu, tentu ini meresahkan pengunjung. Apalagi hiburan badut di Jam Gadang ini memperkeRjakan anak-anak yang masih berusia sekolah,” ucap Yulman saat bersilaturahmi ke Kantor Redaksi Harian Haluan, Rabu (11/2).
Kunjungan Kabag Humas Pemko Bukittinggi Yulman dan Kasubag Pers dan Kemitraan Humas Pemko Bukittinggi Ermon Hasan Basri ini diterima oleh Pemimpin Redaksi Haluan Yon Erizon, Wakil Pemimpin Perusahaan David Ramadian, Kabag Sirkulasi Novriza Zainyar, dan Sekretaris Redaksi Silvia Oktarice.
Baca Juga : Sejumlah Pejabat di Kabupaten Pesisir Selatan Batal Divaksin
Tak hanya itu, akibat melakoni badut ini, anak-anak bisa meninggalkan sekolahnya. “Jika biasanya meraka hanya mendapat uang jajan Rp2.000, sekarang bisa sampai Rp10.000. Tentu ini menggiurkan bagi anak-anak. Tentunya mereka memilih menjadi badut daripada sekolah. Ini yang kami khawatirkan,” ucap Yulman.
Hal lain yang juga menjadi penekanan Pemko Bukitinggi saat ini adalah perpakirkan. Sebagai upaya mengurangi parkir liar di ruas-ruas jalan Bukitinggi, Pemko Bukitinggi telah berupaya membangun kawasan parkir lima lantai di depan kantor DPRD Bukittinggi. “Saat ini gedung parkir tersebut sedang dalam uji coba. Ke depan, kami rencanakan pengelolaan parkir di Bukittinggi dikelola satu orang sehingga mudah mengontrolnya,” ucap Yulman.
Baca Juga : Kesembuhan Pasien Covid-19 di Sumbar Bertambah 158 Kasus, Didominasi dari Kota Padang
Rencana ini menurut Pemred Haluan merupakan langkah yang cukup bagus. Hal ini juga akan menata ongkos parkir di bukitinggi., jika pada muslim lebaran, ongkos parkir di Bukitinggi bisa mencapai Rp10.000 sampai Rp20.000, ke depan diharapkan hal ini tidak terjadi lagi.
Bukitinggi yang terkenal sebagai kota wisata sejak dulunya, kini mengalami perubahan. Kini sudah terdapat objek-objek wisata baru di Bukitinggi seperti Janjang Saribu dan Taman Ngarai Maaram yang ramah terhadap pengunjung. Selain dikenal sebagai kota wisata, Bukittinggi yang saat ini dikomandoi Walikota Ismet Amzis juga dikenal sebagai kota pendidikan. Setiap tahunnya Bukittinggi selalu menjadi daerah terbanyak mengirim siswanya ke perguruan tinggi dan meraih peringkat pertama dalam pelaksanaan UN. (h/eni)
Baca Juga : Kematian Karena Covid-19 di Sumbar Bertambah 7 Orang