Kebakaran diprediksi akan terus meluas mengingat kondisi udara yang panas terik ditambah oleh kondisi eks lahan perusahaan yang diisi dengan kayu yang sudah ditebang, sehingga dengan mudah terbakar.
Baca Juga : Mantap! Koto Ilalang Homestay Raih Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf
“Pembatas yang kami buat dua hari lalu menggunakan alat berat, sudah dilewati api. Kami perkirakan luas lahan yang terbakar di Buruk Bakul ini sudah lebih 100 hektar,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, Moch Jalal, Kamis (12/2).
Mengingat api semakin sulit dikendalikan, tambah Jalal, maka Bupati Bengkalis sejak Rabu kemarin menyatakan Darurat Karhutla. Untuk itu pihaknya saat ini sedang menyiapkan Posko Terpadu yang nantinya akan ada komando untuk penanganan karhutla ini.
Baca Juga : Asyiknya Wisata di Moosa Edufarm: Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia
“Pihak Provinsi telah meminta data kepada kita terkait kondisi terakhir luas lahan yang terbakar di Kabupaten Bengkalis untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” ujar Jalal.
Selain di Buruk Bakul, tambah Jalal, kebakaran besar juga terjadi di Desa Sungai Linau dan Sumber Jaya. Kebakaran di dua wilayah tersebut juga terjadi di lahan eks perusahaan yang arealnya cukup luas. Sementara akses menuju lokasi cukup sulit sehingga regu pemadam tidak mampu berbuat banyak. Kebakaran juga terjadi di Kecamatan Rupat, tepatnya di Desa Terkul dan Pergam. Sementara di Rupat Utara terjadi di Hutan Samak.
Baca Juga : Lari Pagi Bersama Sandi Uno, Audy Joinaldy Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar
“Untuk Pulau Sumatera, tiga titik terbakar ini merupakan area terluas. Kemudian di Pulau Rupat. Untuk Pulau Rupat, kami tidak terlalu khawatir karena masih bisa dikendalikan dan lahan yang terbakar tidak terlalu luas,” ujarnya. Terpisah, Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengatakan, kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bengkalis selain karena unsur kesengajaan masyarakat tertentu, juga didukung faktor kemarau yang berkepanjangan dan angin kuat.
“Memang ada masyarakat tertentu yang sengaja membakar lahan, namun faktor kemarau yang berkepanjangan serta tiupan angin kencang juga menjadi faktor pemicu. Heran juga saya, di tempat lain hujan tapi di Bengkalis sudah lebih sebulan ini terjadi kemarau,” ujar Herliyan ditemui usai menghadiri acara pelepasan magang mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bengkalis.
Baca Juga : Khusus Januari-Februari, Emersia Hotel Batusangkar Beri Paket Khusus Spesial Deal Rindu
Juru bicara dan Public Relations Sinarmas Forestry Wilayah Riau, NurulHuda, ketika dihubungi media menjelaskan, water bombing menggunakan heli ini untuk mendukung pemadaman ground (darat) yang dilakukan Regu Pemadam Kebakaran Sinarmas dan PT Sakato Pratama Makmur bersama Tim BPBD-Damkar Bengkalis di bawah kendali Kapolres Bengkalis.(hr)