Salah seorang Ketua Kelompok Tani Parik Panjang Permai, Syamsul Bahri, Jumat, (20/2) mengatakan, jebolnya DI Antokan Bandar Baru sangat mengancam areal pertanian masyarakat di wilayah Lubuk Basung . Diperlukan langkah cepat agar tidak terjadi dampak yang besar bagi petani.
Baca Juga : RSUD Tapan Sosialisasikan Vaksinasi Covid-19 Pada Lintas Sektor
“Sebagian besar masyarakat kehidupannya sangat bergantung pada pertanian. Jadi, jika pasokan air kurang akibat kerusakan irigasi petani akan menjerit,” katanya.
Menurut Syamsul Bahri, masyarakat sangat menginginkan perbaikan seperti yang dilakukan pada Bandar Usang yang sudah diperbaiki tahun 2013. Pada tahun 2015 ini proyek perbaikan aliran Badar Baru, kabarnya bakal dikerjakan. Namun, hingga saat ini hal tersebut realiasasinya tidak ada.
Baca Juga : KKP RI Lepaskan Benih Lobster di Pantai Nagari Sungai Pinang
“Instansi terkait yang berwenang melakukan pengerjaan dikabarkan masih ragu melakukan perbaikan. Perusahan luar tidak perlu ragu dan takut, bekerja di Lubuk Basung. Tokoh masyarakat Lubuk Basung, dan kelompok tani siap mengawal perbaikan asalkan dikerjakan dengan benar,” ungkapnya.
Sekretaris UPT PU Kecamatan Lubuk Basung, Salnaldi didampingi PPL Pertanian, Herlina, mengaku, telah meninjau kerusakan DI Antokan Bandar Baru. Menurutnya lokasi ini memang sangat rawan, dan harus sesegera mungkin untuk diperbaiki.
Baca Juga : Angka Kematian Karena Covid-19 di Sumbar Mencapai 2,22 %
“Saya sudah melihat secara langsung. Kerusakannya cukup parah. Diperlukan perbaikan secepat. Tetapi perbaikan itu bukan kewenangan kabupaten, namun Direktorat Jendral Sumber Daya Air Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera V,” jelasnya. (h/yat)