Menurut Wali Nagari Baingin Y Dt Nankodoh, Dinas Prasjal Tarkim Sumbar menjanjikan akan mendatangkan alat berat pada Jumat (20/2), tapi belum datang. Sementara itu, petugas PU Agam yang melakukan peninjauan ke lokasi mengatakan alat berat akan sampai di Tanah Taban pada Jumat malam.
Baca Juga : Baru Sepekan, Gunung Merapi Semburkan 19 Kali Awan Panas
Penanganan jalan ini sekarang dilakukan oleh Dinas Prasjal Tarkim PU Sumbar setelah statusnya ditingkatkan dari jalan kabupaten ke jalan provinsi sejak tahun 2014 lalu.
“Kami sangat berharap penanggulangan bencana segera dilakukan mengingat jalan ini merupakan urat nadi ekonomi bagi masyarakat Palembayan, untuk mengangkut hasil tani ke pasar Lawang dan Bukittinggi,”kata Wali Nagari.
Baca Juga : Mayat Angga Korban SJ-182 Teridentifikasi, Pihak Keluarga Menunggu Kepulangan Jenazah ke Padang
Sebagai tindakan penanggulangan akan dibangun jalan baru pada tebing pinggir jalan tersebut dan masalah tanah yang digunakan telah clear. Sebelumnya, telah ada serah terima dari pemiliknya kepada pemerintah. Dalam kondisi saat ini, jalan tersebut hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua melalui pinggir jalan yang masih tersisa sekitar satu meter. Bagian yang amblas terus menurun sampai dua meter lebih dari dasar semula.
Namun angkutan umum travel masih menambang dengan sistem bersambung dan sewa tambahan Rp 5000. Dari Palembayan ke Tanah Taban dipungut sewa RP 15.000, kemudian disambung dengan mobil lain ke Bukittinggi dengan sewa Rp 10.000. Sementara bus ukuran bebas yang menuju Bukittinggi memutar melalui Lubuk Basung-Maninjau dan Matur.
Baca Juga : Bejat! Mantan Kader PAN yang Kini Pendukung Amien Rais Diduga Perkosa Anak Kandung
“Yang menjadi masalah utama adalah untuk megangkut barang, kalau angkutan orang masih dapat menggunakan kendaraaan roda dua atau dengan mobil secara bersambung, oleh karena itu diharapkan dalam beberapa hari ke depan mobil dapat kembali lewat. Untuk perbaikan, tentu kami membutuhkan alat berat, ”kata salah seorang masyarakat Palembayan Afrizal di lokasi bencana kemarin. (h/ks)