Dikatakan, berdasarkan nilai P1 yang diterima dari pemerintah pusat, awal Februari lalu, posisi Payakumbuh memberikan gambaran yang cukup mengembirakan. Hal itu sudah dilaporkan kepada Walikota Riza Falepi dan Wawako H. Suwandel Muchtar, jika Payakumbuh yang tertinggi nilainya di Sumatera,” sebut Syamsurial pejabat yang sudah beberapa kali mengantarkan Payakumbuh meraih Piala Adipura ini.
Baca Juga : Kondisi Dua Gazebo di Pantai Kata Kota Pariaman Memprihatinkan
Namun, katanya, dari sejumlah objek penilaian, Payakumbuh punya kelemahan pada sektor TPA. Pemko Payakumbuh tak bisa ikut campur dalam persoalan ini. Kewenangan TPA berada pada provinsi, karena merupakan UPTD Cipta Karya Dinas PU Sumatera Barat, tambah Syamsurial lagi.
Harapannya, pejabat yang berwenang seyogianya mencari solusi buat menutup lobang kelemahan di TPA ini. Diperlukan duduk semeja lagi antara kedua SKPD terkait dalam menutup kelemahan ini. Agar keberadaan TPA benar-benar sesuai rencana awal, sebagai lokasi pemprosesan sampah, sistem sanitarylanfil bukan seperti lokasi penimbunan sampah atau open dumping, dan tidak menimbulkan dampak lingkungan.
Baca Juga : DPD PAN Pasaman Barat Gelar Musda Secara Virtual
Belum terlambat membenahi sistem pengelolaan TPA Regional Payakumbuh, karena jadwal P2 diperkirakan sekitar bulan April mendatang. Jadi, masih punya waktu sekitar 40 hari lagi, menjelang tim penilai P2 tiba di kota ini. “Kalau kita gagal membenahi kelemahan TPA Regional ini, sudah pasti keinginan pasangan Walikota Riza Falepi dan Wawako Suwandel Muchtar, serta warga kota merebut kembali Piala Adipura tahun ini, bakal terwujud,” sebutnya. (h/zkf)