Dikatakan Mahyeldi, dari ketinggian terlihat pemandangan yang menakjubkan, seakan seperti lukisan yang terbingkai dengan indah. Lahan pertanian di lereng bukit nan menghijau tersusun rapi , ditambah dengan kecerahan suasana siang, cerahnya langit dengan awan berarak.
Baca Juga : Tahun 2020, Capaian PAD Perumda AM Kota Padang Melebihi Target
Di daerah Bukik Sungkai, banyak kegiatan yang setiap hari berlangsung mulai pertanian, Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO), Kube Tani Maskapai (Masyarakat Sungkai) dan usaha peternakan sapi. Mahyeldi menyerahkan empat ekor sapi kepada kelompok Kube Maskapai dan uang untuk pembelian atap seng untuk kandang sapi. “Manfaatkan bantuan dengan baik, peliharalah sapi dengan penuh kesadaran dan kembangkan dengan baik untuk mensejahterakan para anggotanya,” terang walikota.
Sedangkan Camat Pauh, Wardas Tanjung menyebutkan, untuk menuju ke Bukit Sungkai lurus dari jembatan Lambung Bukik, jalan menanjak melewati Kantor Lurah Lambuang Bukik dan sampai di “Shanghai Mount”. Pengunjung akan disambut ramah pemuka masyarakat di sana. Di Shanghai Mount, pengunjung pasti bisa menikmati keasrian alam yang membentang, perbukitan, tanaman padi yang menghijau. Lokasi tersebut kerap kali dikunjungi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, untuk berkemah bakti sosial dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam berbagai hal seperti pertanian, pembuatan pupuk organik dan lain sebagainya.
Baca Juga : Perumda AM Kota Padang Umumkan Pemenang Lomba Karya Tulis Artikel HUT ke-46 Tahun
“Jadi, berdasarkan kondisi dan potensi di kawasan Sungkai, maka daerah ini akan diusulkan menjadi desa wisata, yang diberi nama “Sanghai Mount”, bahasa keren dari Bukik Sungkai. Sung dirubah menjadi Sang dan Kai diganti dengan hai, serta bukit jadi Mount,” kata Wardas Tanjung kepada Walikota Padang, Mahyeldi.
Sanghai Mount bersebelahan dengan Kampus Unand, Batu Busuak dan dibalik Bukit Sungkai itu adalah Kuranji. Kalau berada di puncak Bukit Sungkai, pengunjung juga bisa melihat dan menikmati alam Kota Padang yang indah.
Baca Juga : Ada 52 Kasus Pernikahan di Bawah Umur di Kota Padang Tahun 2020, Penyebab Utama 'Hamil Duluan'
“Semua pasti penasaran, silahkan kunjungi dengan kendaraan roda dua. Setelah itu, teruskan dengan berjalan kaki beberapa menit saja. Bentangan pesona alam nan menawan bisa disaksikan, sehingga melegakan pemikiran dan hati,” tutup Wardas Tanjung. (h/ows)