“Kan ada program walikota padang mengembangkan 2000 wirausaha dalam setahun. Masing-masing kelurahan itu ditargetkan akan menghsilkan 20 wirausaha. Nah inilah sekarang yang akan kita lakukan dan kembangkan,” ungkapnya.
Baca Juga : Setelah 55 Hari Nol Kasus, Vietnam Kembali Laporkan 2 Kasus Baru Corona
Masing-masing kelurahan mempunyai satu orang pendamping yang nantinya akan mengarahkan Parta wirausaha, baik dalam pinjaman anggaran maupun dalam pelatihan dan pembekalan oleh pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
“Misalnya kalau usahanya di bidang pertanian tentunya nanti yang akan memberikan arahan adalah Dinas Pertanian, begitu juga dengan yang lainnya. Kalau soal anggaran mereka dapat memanfaatkan jasa pinjaman KJKS, lembaga keuangan lainnya, UKMM, atau kalau pinjamannya agak besar bisa meminjam ke Bank Nagari,” jelasnya.
Baca Juga : Terinspirasi Aksi Brutal Christchurch, Remaja Singapura Ini Ditangkap
Pelatihan dan pendampingan wirausaha dilakukan semacam bentuk pembinaan sesuai dengan usaha masyarakat yang berkembang saat ini, diantaranya usaha laundri, depot, konter pulsa, makanan basah seperti jualan nasi goreng, bakso, pangsit dan yang lainnya.
“Sekarang sedang diakukan pendataan pengusaha di kelurahan mulai dari pengusaha batu akik hingga wirausaha yang lainnya yang ada di kelurahan. Nanti para pendamping masing-masing kelurahan akan melaporkan databasenya ke dinas,” ujarnya.
Baca Juga : Awas! Indonesia Berada di Posisi ke-19 Negara dengan Kasus COVID-19 Terbanyak
Selain itu, para pendamping ini nanti akan memberikan laporan pertanggungjawaban untuk setiap dana dan kegiatan yang dilakukannya. Pada laporan tersebut akan akan tampak berapa jumlah wirausaha yang baru, menengah, mandiri, dan yang sudah berkembang.
Sementara itu, jumlah UMKM yang ada di Kota Padang saat ini berkisar 74.062 dan jumlah koperasi yang ada 602.
Baca Juga : Daftar 20 Negara Penyumbang Kasus Terbanyak Covid-19, Termasuk RI
Dikatakan juga, Persiapan menghadapi MEA yakni mengupayakan dari usaha menguasai pasar terutama pasar domenstik, dengan produk-produk kita nanti dilakukan pembinaan dan pelatihan. Nanti akan ditingkatkan bagaimana produk lokal bisa menguasai pasar, tentunya dengan meningkatkan Kualitas mulai dari sisi kesehatan, label halal, dan produktivitasnya.
Anggaran tahun ini Dinas Koperasi dan UMKM mendapatakan lebih kurang Rp10 miliar semua kegiatan yang ada, yakni ada 50 kegiatan. Diantaranya untuk penataan PKL, mendukung kegiatan operasional tenaga pendamping, termasuk untuk tenaga pengelola KJKS, pembinaan terhadap 602 koperasi yang ada di Kota Padang.
“Pembinaan pengurus dalam bentuk pelatihan dan pendidikan, namun bukan untuk seluruh koperasi. Koperasi yang akan diberikan binaan tersebut seperti kopersi yang sedang, berkembang dan belum bisa menjalankan aturan yg ada termasuk juga untuk melakukan revitalisasi kembali yang sudah mati,” pungkasnya. (h/mg-rin)