Sumber api, kata Dalwison, belum diselediki, namun diduga kuat karena korsleting listrik. “Kami tidak menemukan sumber api lain selain korsleting, sebab di dalam gedung kami menemukan banyak kabel yang terkelupas. Dugaan sementara, api berasal dari plafon loteng atas yang kemudian menyebar ke bawah,” ujarnya saat dihubungi Haluan via sambungan telepon.
Baca Juga : Kepala SMK N 2 Padang Pastikan Tidak Saling Tuntut Terkait Polemik Siswi Wajib Berjilbab
“Gedung tidak ada yang mengawasi. Api diketahui pertama kali oleh masyarakat yang melewati lokasi itu, yang kemudian dilaporkan ke pos pemadam kebakaran yang berada tak jauh lokasi tersebut,” katanya lagi.
Lebih lanjut Dalwison mengatakan, sekitar 100 lebih personel gabungan diturunkan untuk untuk memadamkan api. Personel gabungan tersebut terdiri dari BPBD, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan, Polri dan TNI. Pemadaman api juga dibantu oleh pihak Bank Nagari yang gedungnya bersebelahan dengan Gedung Nasional tersebut. Masyarakat sekitar lokasi kejadian juga ikut membantu memadamkan api.
“BPBD menurunkan 4 mobil pemadam kebakaran, yakni 2 dari Muarolabuh dan 2 dari Padang Aro. Total anggota pemadam yang terjun ke lapangan memandamkan api sebanyak 36 orang. Kendala yang kami hadapi saat pemadaman kehabisan air. Dua mobil pemadam dari Muoarlabuh kehabisan air. 2 mobil tersebut mengisi air ke sungai terdekat. 1 mobil berhasil keluar membawa air, sedangkan 1 mobil lagi terbenam dan belum keluar dari sungai. Sementara dua mobil dari Padang Aro menuju lokasi dengan rentang waktu tempuh 45 menit, api diketahui membesar lagi. Meski dua terlambat datang, namun api dapat dipadamkan tidak sampai 1 jam dari kejadian bermula. Terhitung sejak petugas pemadam tiba, api dipadamkan dalam rentang waktu 15 menit,” tutur Dalwison.
“Setelah api dipadamkan petugas gabungan membersihkan gedung dari puing-puing di dalam gedung,” tambahnya. Para pejabat pemerintah di Solsel, seperti Bupati Muzni Zakaria, Wakil Bupati Abdul Rahman dan anggota DPRD Solsel, turun ke lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan.
Baca Juga : Suami-Istri di Bukittinggi Perkosa Gadis, LKAAM Sumbar: Sungguh Memalukan!
Gedung Nasional Muarolabuh merupakan fasilitas umum miliki Pemerintah Kabupaten Solsel yang digunakan untuk berbagai kegiatan seperti penampilan kesenian, rapat dan fungsi sebagai gedung pertemuan lainnya. Kata Dalwison, gedung ini keesokan harinya akan digunakan untuk Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang akan dihadiri oleh pihak-pihak terkait termasuk anggota DPRD Solsel. (h/dib)