Syafrianto Rusli, mengatakan faktor kekalahan anak asuhnya disebabkan lawan yang memang kelasnya diatas Sumbar. Selain itu tidak bermainnya Randi “Akang” Satria, yang merupakan pemain senior sisipan untuk mendukung permainan Sumbar juga sedikit berpengaruh.
“Akang tidak bisa main, karena disaat bersamaan klubnya IPC Pelindo menggelar latihan disaat jam kita bermain. Kita tak bisa apa-apa. Tapi diluar absennya Akang, saya kira anak-anak sudah berusaha keras mengimbangi PLN Cosmo yang memang tim level atas dengan para pemain nasional dalam timnya.”ucapnya.
Soal kans melawan BTG di babak semifinal, Syafrianto menyebut peluang tetap fifty-fifty. Namun dia berharap Akang bisa bermain di babak 16 besar ini. “Kita berharap Akang bisa bermain, sehingga motivasi pemain muda kita bisa terangkat dengan kehadirannya.”tutup pelatih Lisensi A AFC Futsal ini.
Ketua AFD Sumbar, H. Yasman Yanusar mengaku beryukur tim Sumbar bisa lolos ke babak 16 besar, walau dengan langkah terseok-seok dan menghadapi persaingan ketat selama turnamen. ”Namun itulah pelajaran paling berharga yang kita petik di turnamen ini, Kita jadi bisa mengukur kekuatan kita jelang PON dan memberi jam terbang kepada pemain muda kita.”ujar Ketua AFD Sumbar Yasman Yanusar kemarin
Soal kans melawan Bie The Great, H. Yasman Yanusar berharap anak-anak Sumbar bisa bermain baik dan lolos ke semifinal, meski diakui tim lawan adalah tim tangguh. ”Sekadar referensi, BTG adalah juara antar klub turnamen Kit Fustalismo 2013 dan runner up Piala Rafhely Spec 2014 di Padang. Jadi lawan kita bukanlah tim sembarangan.”ujarnya. (h/mg-san)