Muslim mengalami luka robek cukup parah pada bagian paha. Ia beruntung dapat selamat dalam kejadian tersebut. Saat ini sudah mendapatkan perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Basung.
Baca Juga : Termin ke Dua Tahap I, Sumbar Terima Lagi 29.880 Dosis Vaksin Sinovac
“Saat menjala ikan, ketinggian air Batang Masang lebih kurang seukuran dada orang dewasa. Saya kaget ketika merasakan ada gigitan tajam di paha. Ketika itu saya langsung bergerak meloloskan diri, karena rasanya sangat sakit,” kata Muslim, Kamis, (26/2) di RSUD Lubuk Basung.
Menurutnya, buaya berusaha menyeretnya ke tempat yang lebih dalam. Namun gigitan berhasil dilepaskan akibat bantuan teman-teman. Ia mengaku, sebelumnya dia dan temannya tidak mengetahui jika ada buaya ganas di Batang Masang.
Baca Juga : Dinkes Padang Pariaman Terima Vaksin Covid-19 dari Dinkes Provinsi
“Kami tidak mengetahui jika pada lokasi itu sering ada buaya yang menyerang manusia. Oleh karena itulah saya dan sejumlah teman tanpa rasa takut mencari ikan di Batang Masang. Saya sangat bersyukur bisa selamat dari musibah ini,” jelasnya.
Keganasan buya Batang Masang sudah banyak memakan korban. Sebelumnya, seorang pekerja PT Mutiara Agam tewas diseret buaya, karena mandi serta mencuci pada lokasi tersebut. Hal ini hendaknya menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak beraktivitas pada lokasi itu.
Baca Juga : RSUD Tapan Sosialisasikan Vaksinasi Covid-19 Pada Lintas Sektor
Perwakilan Resor Konservasi, Sumber Daya Alam, Kabupaten Agam, BKSDA Wilayah Satu, Syafril Suharto, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di sepanjang Batang Masang. Buaya menyerang masyarakat karena merasa habitatnya terganggu.
“Batang Masang memiliki panjang lebih kurang 30 kilometer. Pada lokasi itu ada sejumlah buaya muara. Jangan sekali-kelai mengusik keberadaanya dengan berkegiatan pada lokasi tersebut, seperti mandi, mencuci dan sebagainya,” jelas Syafril. (h/yat)
Baca Juga : KKP RI Lepaskan Benih Lobster di Pantai Nagari Sungai Pinang