Menurut dia, sampah merupakan salah satu persoalan yang dapat berdampak buruk apabila tidak dikelola dengan baik. Baik sampah yang didaur ulang maupun sampah yang harus dimusnahkan. Persoalan ini perlu ditangani dengan serius. “Apabila sampah bisa dikelola untuk digunakan kembali, persoalan sampah ini bisa selesaikan,” tambahnya.
Baca Juga : Kematian Karena Covid-19 di Sumbar Bertambah, Total 586 Kasus
Kesungguhan Pemko Payakumbuh dalam mengelola sampah, terutama setelah dibangunnya TPA Regional di Kapalo Koto, Payakumbuh Selatan, Pertamina Foundation yang memiliki program dalam penanggulangan sampah menjadi energy terbarukan. “Payakumbuh berkesempatan menjadi kota percontohan dalam pengolahan sampah Nasional. kata Hidayat Untuk merealisasikan hal tersebut, awal Desember 2014 yang lalu, Pemko Payakumbuh, mengirimkan 10 orang perwakilan dari 5 kecamatan, ke daerah Bekasi Jawa Barat, untuk mempelajari pengelolaan sampah dengan jitu serta meminimalisir sampah yang terbuang. Kesepuluh warga ini nantinya akan menjadi Duta Zerowaste.
Mereka akan bertugas untuk mensosialisasikan tentang pemanfaatan sampah kembali menjadi energi terbarukan bagi masyarakat luas bahkan bisa dijadikan lahan bisnis baru. “Kepercayaan ini akan kita dukung dengan sepenuhnya, sehingga sampah bukan lagi sebagai musuh yang harus dimusnahkan. Sebaliknya sampah malah bisa dijadikan energi terbarukan dan didaur ulang kembali menjadi bahan produksi yang bernilai tinggi. Seperti pupuk, bahan baku produksi, maupun biogas.
Baca Juga : Turun Drastis, Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 44 Orang
Kita bertekad, menjadikan Payakumbuh sebagai Kota Percontohan dalam mengelola sampah” kata Wawako yang didampingi Kabid Kebersihan dan Pertamanan Men Apris, termasuk Hidayat merupakan salah satu konsultan yang digandeng Pertamina Foundation dalam mensosialisasikan masalah persampahan. Pendiri PT. Mittran yang bergerak dibidang pengolahan sampah ini, merupakan individu yang telah lama berkecimpung di dunia pengelolaan sampah. “Kota Payakumbuh memiliki potensi untuk bisa menjadi kota percontohan. Sebelumnya, kami telah memberikan kesempatan pada kota yang lain di Sumatera, namun mereka mengaku tidak sanggup untuk melakukannya. Terlebih lagi, Pemko Payakumbuh juga mendukung penuh rencana ini. Mudah-mudahan, program kita menjadikan sampah sebagai energy terbarukan dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Salah satu prestasi Hidayat yang lebih dikenal dengan Hidayat “Sampah”, yaitu menjadikan kota Bekasi menjadi lebih bersih melalui Waste Management (Manajemen Persampahan), dimana Hidayat menggandeng warga untuk ikut serta mengelola sampah menjadi energi terbarukan dan mendatangkan bisnis yang beromzet jutaan rupiah. (h/zkf)
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 24.233 Kasus