Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Rahmad Gobel ketika meyambangi space Songket Sawahlunto menyebutkan, pemerintah sangat mendukung serta mengapresiasi apa yang telah dilakukan kota Sawahlunto dalam memotori pengembangan songket Silungkang.
“Kami sangat mengapresiasi usaha Pemerintah Sawahlunto dalam menjadikan tenun songket Silungkang sebagai warisan dunia tak benda,” ujar Rahmad Gobel, di dalam stand Sawahlunto, Kamis (26/2).
Menteri berperawakan besar itu sendiri mengakui, songket Silungkang salah satu warisan budaya nusantara, yang patut untuk dilestarikan dan dikembangkan turun temurun hingga ke anak cucu.
Munculnya stand tenun songket Sawahlunto di ajang IFW 2015 itu, diberikan secara gratis pihak Kementerian Perdagangan. Stand gratis tersebut, bagian dari apresiasi terhadap usaha pemerintah daerah.
“Kami dukung Songket Silungkang Sawahlunto sebagai budaya warisan nusantara Indonesia. Semoga dapat berimprovisasi dan terus mengikuti tren fashion,” ungkap Rahmad Gobel.
Dalam era persaingan saat ini, Gobel mengatakan, butuh kreasi dan inovasi dalam memadukan tenun songket Silungkang dengan berbagai mode serta kegunaan. Jika itu terwujud, dipastikan akan menjadi produk lokal yang berdaya saing.
Senada dengan itu, Dirjen Industri kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI, Euis Dahlia mengatakan, langkah Sawahlunto mengembalikan kejayaan Songket Silungkang menjadi perhatian serius dari kementrian perdagangan.
“Karena, mengembalikan kejayaan songket, dinilai akan sanggup mengangkat budaya
Indonesia serta menjadi primadona ekonomi masyarakat Kota Sawahlunto sendiri,” tambahnya.
Kementerian, lanjut Euis Dahlia, akan mensupport sepenuhnya Sawahlunto, melalui ivent ini diharapkan, dapat memperkenalkan tenunan songket Silungkang kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia international.
Sehingga, melalui kerajinan tenun songket Silungkang, akan mampu mendorong tumbuh dan kembangnya Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah terutama dari Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian, yang telah memberikan kesempatan tenun songket Silungkang tampil diajang Inonesia Fashion Week.
“Ini merupakan momentum mempromosikan produk unggulan, dan juga sebagai wahana inspirasi untuk menciptakan produk yang unggul dan berkualitas, dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ekonomi yang semakin ketat,” imbuhnya.
Selain itu, terang Bapak beranak tiga itu, sejarah telah mencatat, pada tahun 1910 para pedagang tenun songket asal Silungkang Pernah diundang oleh Negara Belgia dalam pekan budaya di Brussel untuk memamerkan kain tenunan songket Silungkang.
Sejarah ini pula yang menginspirasi pemerintah kota untuk kembali menduniakan produk songket Silungkang. Bentuk kepercayaan dan dukungan dari pemerintah RI lainnya, bulan Agustus mendatang, Sawahlunto dipercaya sebagai tuan rumah festival songket internasional, dengan tajuk Sawahlunto International Songket Carnaval. (h/riki)