Ia menyebutkan, masyarakat Pasaman dapat dikatakan 70 persen berada dalam taraf ekonomi menengah, sebab sektor pertanian tergantung hasil panen setiap tahunnya.
Baca Juga : Sebanyak 1805 Nakes di Kabupaten Pessel Ditargetkan Selesai Divaksin Januari 2021
Sektor pertanian yang banyak di kelola oleh masyarakat setempat diantaranya adalah pertanian padi, jagung, coklat, sawit, dan lain sebagainnya. “Berkali-kali saya sampaikan kepada masyarakat, disetiap kesempatan kita bersama, jadilah petani yang berpendidikan. Kini, sekolah sudah gratis sampai pendidikan SLTA sederajat. Doronglah anak-anak kita dan kemenakan kita untuk menamatkan sekolahnya. Jika nanti tidak punya biaya untuk kuliah, minimal anak kita sudah mengenal pendidikan menengah atas dan sudah bisa mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan, untuk mendukung profesinya nanti,” ujar Bupati Benny Utama.
Petani yang berpendidikan, atau memiliki pengetahuan tentang yang ditani, maka peluang besar untuk berhasil itu terbuka lebar. “Petani yang berpendidikan, mereka tahu untung dan rugi suatu perkebunan. Mana yang boleh mana yang tidak pun mereka ketahui. Sehingga, banyak petani lebih sukses dari para pegawai,” paparnya.
Baca Juga : Update Kasus Covid-19 di Kabupaten Pessel, 12 Positif dan 2 Sembuh
Selain itu, melihat kondisi masyarakat yang 70 merupakan petani tersebut, pemerintah daerah setempat, pada tahun ini juga menganggarkan BPJS daerah bagi masyarakat setempat sebanyak Rp12 miliar. Penjaminan ini berguna untuk membantu masyarakat ketika dilanda wabah penyakit.
“Sebagai petani, kita tahu mereka tidak miskin, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun jika sakit dan memerlukan biaya lebih dari Rp5 juta untuk berobat, maka petani yang taraf hidupnya diatas garis kemiskinan, akan jatuh menjadi miskin, untuk membayar biaya pengobatan mereka. Mereka rentan miskin, untuk biaya berobat harus jual setumpak kebun dulu,” jelasnya.
Baca Juga : BMKG: Cuaca di Sejumlah Wilayah Sumbar Merata Hujan Ringan Siang-Sore Ini
Sebab itu, menurut Bupati Benny, program Jamkesda ini terus dilakukan, dan disinergikan dan program pemerintah pusat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Kesehatan merupakan hak dasar setiap warga, untuk itu, sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas utama guna peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah ini,” jelasnya.
Benny menambahkan, kesehatan juga memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Sehubungan dengan itu, selain menjamin kesehatan masyarakat yang rata-rata merupakan petani tersebut, pemerintah daerah setempat juga terus menggiatkan program sekotor kesehatan, salah satunya dengan penempatan bidan di setiap jorong yang ada di wilayah itu, dan penambahan puskesmas-puskesmas rawat inap di setiap kecamatan. (h/col)
Baca Juga : Cuaca Hari Ini di Objek Wisata Sumbar, Sebagian Besar Hujan Ringan