Saat Afrizal datang ke Rusunawa sekitar pukul 10.00 WIB, keadaan Rusunawa tampak sunyi dan kantor kosong. Afrizal pun mencoba menghubungi Kepala UPTD dan stafnya, agar segera datang ke Rusunawa. Setelah pukul 11.30 WIB, barulah datang salah seorang staf untuk membukakan pintu kantor.
Dengan geramnya, Kepala Dinas menanyai alasan lima staf di kantor tersebut, kenapa tidak berada di tempat untuk menjalankan tugasnya. Menurut salah seorang staf, karena kantor kosong dan terkunci dan tidak memiliki kunci cadangan, mereka pun pergi berlalu.
“Sudah ada petugas saja, Rusunawa itu masih kacau. Apalagi kalau Rusunawa ditinggal begitu saja, tentu tambah kacau. Tugas staf di sini melayani, tapi malah kantor di kunci,” teranganya kepada media.
Dengan kondisi seperti ini, juga beredar kabar tidak mengenakkan yang didengar Afrizal tentang pengunduran diri Kepala UPTD Rusunawa Zahirwan. Jika memang ingin mengundurkan diri, Afrizal berharap Zahirman bisa menghadapnya dan menyelesaikan persoalan ini segera.
“Saya memberikan waktu sampai Jumat (27/2) sore kepadanya. Untuk pengurusan Rusunawa bisa diserahkan kepada Bagian Perumahan Dinas TRTB,” ucap Afrizal.
Ketika dikonfirmasi terkait kabar pengunduran dirinya, Zahirwan membantah kabar tersebut. Dikatakannya, ia tidak pernah mengatakan akan mengundurkan diri kepada Kepala Dinas TRTB. Justru, ia berkata akan terus mengusut soal pengelolaan Rusunawa sebelumnya.
“Saya tidak pernah berkata akan mengundurkan diri dan menyuruh akan mengosongkan Rusunawa tersebut, namun saya bertekad akan membenahi rusun yang sangat banyak keanehan selama saya baru menjabat ini,” ungkap Zahirwan kepada Haluan, melalui telepon genggamnya, Jumat (27/2).
Disampaikannya, selama satu bulan ia menjabat sangat banyak kejanggalan yang ditemukan. Maka dari itulah, dengan tekad yang bulat ia berkeinginan akan merubah Rusunawa seperti bagaimana fungsinya.
“Saya diancam dengan teror-teror berupa SMS kasar dan mengancam, bahkan ada yang memakai golok menemui saya. Untuk menyelamatkan diri, saya dan staf meninggalkan kantor dan membiarkan kantor terkunci,” jelasnya.
Zahirwan berharap agar semua pihak mendukung untuk menjaga kenyamanan Rusunawa. Dengan demikian, tujuan Rusunawa yang diperuntukkan sebagai hunian bagi masyarakat kurang mampu bisa terwujud. (h/mg-win)