Lebih lanjut Irman menjelaskan, dirinya sangat kagum sekali melihat kreativitas dan inovasi sudah berkembang pesat sampai ke daerah-daerah. Buktinya, lebih dari 700-an produk lokal bidang fashion dan souvenir lainnya ikut tampil di ajang IFW 2015 ini.
”Ini adalah bagian dari budaya bangsa. Kita bisa berperan menjadi salah satu pusat mode di dunia. Karena itu DPD yang saya pimpin berkewajiban membuatkan payung hukum dengan merancang UU Ekonomi Kreatif,” sebut Irman dalam acara yang dihadiri juga Menteri Koordinator Perekonomian Syofyan Jalil dan Menteri Koordinaor Pembangunan Manusia dan Budaya Puan Maharani seta sejumlah Duta Besar Negara Sahabat.
Para menteri yang ikut menjadi pembicara, bertekad untuk memajukan fashion ini sebagai kekuatan ekonomi dan budaya nasional dan pantas menjadi tuan rumah di Asean. “Ini adalah ragam budaya yang luar biasa dari Sabang hingga Merauke. Ternyata kita tidak kalah di bidang fashion ini,” ujar Menperin Saleh Husein. Sementara, Mendag Rahmat Gobel menyatakan pihaknya akan sangat concern mendukung produk local guna diperdagangkan hingga ke luar negeri. “Sangat banyak hasil karya anak bangsa yang sangat membanggakan,” kata dia.
Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Taruna Kusmayadi, dalam sambutannya saat pembukaan acara mengatakan kegiatan IFW ini bertemakan: “Sustainability fashion, yakni bagaimana kita tetap modis dan menjaga kelestarian budaya Indonesia,” ucapnya.
Acara yang diinisiasi APPMI ini rencananya bakal dilaksanakan hingga 1 Maret 2015 mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, terdapat 34 peragaan busana dalam dua panggung runway. Sebanyak 230 desainer juga memamerkan 2.522 karya mereka yang berupa busana perempuan, busana laki-laki, busana anak, dan busana muslim. Aksesoris dan produk tekstil lainnya juga masuk dalam daftar pameran yang sudah terkurasi. Di ajang ini, produk lokal dari Sumatera Barat seperti songket Silungkang dan Pandai Sikek juga ditampilkan. (rel)