Pantauan Haluan, Minggu (1/3), beberapa SPBU masih dalam kondisi stabil, tidak ada penurunan atau peningkatan pembeli yang signifikan. Salah satunya di SPBU Jalan Khatib Sulaiman Nomor 50 PT Putrasuka Indonesia dengan nomor SPBU 14.251.523, seperti hari biasanya para pengendara tidak terlalu sepi dan tidak juga terlalu banyak yang mengantre di SPBU tersebut.
Baca Juga : Tanaman Hias Jenis Keladi Paling Banyak Dicari Emak-emak di Padang
Salah seorang petugas SPBU Eri mengatakan bahwa ia tidak kesulitan dalam mengganti angka-angka pada pengisian BBM tersebut karena hanya dilakukan secara digital, soal pembeli ia mengatakan tidak ada perbedaan dari hari biasanya. “Yang membeli BBM sama seperti hari-hari biasa, bahkan ada dari mereka yang tidak mengetahui kenaikan harga BBM, karena naiknya kan hanya Rp200 per liter. Jadi saya rasa masyarakat tidak terlalu kaget,” ungkapnya.
Pemandangan yang sama juga tampak di SPBU depan DPRD Sumbar nomor 11.251.502 kondisi pembeli tidak terlalu ada perubahan dari hari biasanya, para pembeli yang pakai jerigenpun tidak tampak. Dari pengakuan beberapa orang petugas di SPBU tersebut pembelian dengan derigen untuk hari pertama kenaikan BBM belum ada, dan jumlah pasokan untuk BBM premiumpun masih normal.
Baca Juga : GOR H Agus Salim Padang Ditutup, Masyarakat Beralih Olahraga ke Unand
Salah seorang warga yang tengah mengisi BBM jenis premium Yudha (27) mengaku tidak mengetahui kenaikan harga BBM, karena sepengetahuannya kalau BBM naik pasti jauh-jauh hari sudah diumumkan pemerintah.
Ketika diberitahukan jumlah rupiah kenaikan harga BBM, ia hanya menanggapi dengan biasa saja. Karena menurutnya kenaikan tersebut hanya Rp200 per liter jadi tidak terlalu terasa oleh masyarakat.
Baca Juga : Jadikan Padang Kota Bersih, Danlantamal II Ajak Warga Perang dengan Sampah
“Saya baru tahu sekarang kak kalau premium naik, kok ngak ada pengumumannya ya?,” ujarnya.
Hal berbeda justru dikatakan seorang ibu rumah tangga Netti (54). Menurutnya kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga/tarif barang dan sejumlah layanan seperti kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, dan kenaikan tarif angkot.
Baca Juga : Warga Sungai Sapiah Padang Mulai Berdatangan Menyambut Kedatangan Jenazah Angga
“Kenaikan BBM ini tentunya juga akan diikuti kenaikan yang lain-lainnya, misalnya saja kenaikan sembako atau ongkos angkutan umum. Tentunya pengeluaran kita juga bertambah, sedangkan penghasilan saya segitu-segitu saja tidak ada bertambah. Ongkos angkot anak pergi sekolah juga harus ditambahkan, belum lagi kebutuhan sehari-hari nantinya,” ujarnya.
Ia mengaku bingung dengan keputusan pemerintah saat ini karena sepengetahuannya, harga minyak dunia sekarang lagi turun kenapa di Indonesia mesti dinaikkan.
Terpisah, Ketua DPD Organda Sumbar, S Budi Syukur menanggapi kenaikan BBM jenis premium ini dengan biasa saja, karena kenaikannya hanya Rp200 per liter jadi tidak terlalu berpengaruh. Ketika ditanya soal tarif angkot ia mengatakan tidak akan ada kenaikan. “Jika ada supir yang melanggar atau menaikan tarif angkot yang berwenang memberikan sanksi ya Dishub,” pungkasnya. (h/mg-rin)