“Di sebagian besar lokasi, ORI tahap pertama telah selesai kita lakukan sejak sebulan yang lalu, sehingga tahap kedua sudah harus dilakukan kembali di daerah tersebut, umumnya di lokasi-lokasi yang berada dekat dengan pusat kota. Sedangkan di beberapa lokasi pinggiran kota memang belum dilakukan ORI tahap pertama, hal itu disebabkan masalah akses dan faktor teknis lainnya. Namun tetap akan kita upayakan,” ucap Eka kepada Haluan.
Baca Juga : Kota Padang Punya Kran Air Siap Minum, Ini Lokasinya
Hingga saat ini, Eka mengatakan bahwa tidak ada kendala berarti yang ditemukan di lapangan terkait pemberian imunisasi, untuk mencegah semakin mewabahnya bakteri corynebacterium yang menyebabkan difteri tersebut. Namun, seluruh lapisan masyarakat diharapkan terus bekerja sama dalam mensukseskan imunisasi massal yang akan dilakukan sebanyak tiga tahapan itu. “ORI akan kita lakukan sebanyak tiga kali, setelah tahap pertama dan kedua selesai, tahap ketiga akan dilakukan lagi selang enam bulan kemudian. Targetnya tetap sama, yaitu anak-anak berusia 2 bulan hingga 15 tahun di Kota Padang yang lebih kurang berjumlah 240.000 orang,” lanjut Eka.
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Gustavianof mengatakan, saat ini sebanyak 15 pasien suspect (diduga) difteri tengah mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi RSUP M. Djamil. “Sebanyak 15 pasien tengah mendapatkan perawatan. 14 pasien berasal dari Kota Padang dan 1 pasien berasal dari Kabupaten Solok. Sebagian sudah melewati uji laboratorium berupa pemeriksaan swap (sampel liur) untuk mengetahui positif atau negatifnya pasien tersebut mengidap difteri,” ucap Gustavianof. (h/mg-isq)
Baca Juga : Perumda AM Kota Padang Targetkan Penurunan Kebocoran Air 1-2 % Tahun 2021