Sepanjang Rabu (4/3) pagi, kabut asap tebal juga mulai memicu terbatasnya jarak pandang. Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat melaporkan, dari data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara di Bengkalis menunjukkan angka di 370, atau terkategori sangat tidak sehat.
Baca Juga : Asyiknya Wisata di Moosa Edufarm: Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia
Kepala Desa Tanjung Belit, Joko Margono mengatakan, api yang membakar lahan di Dusun Tanjung Anom tersebut, tidak diketahui berasal dari mana. Namun yang jelas, api begitu cepat menjalar dan dikawatirkan sampai ke pemukiman warga.
“Lahan yang terbakar ini cukup besar dan cepat menjalar, lokasinya berdekatan dengan perbatasan lahan PT Surya Dumai, jauh dari pemukiman penduduk Dusun Tanjung Anom,” ungkap Joko.
Baca Juga : Lari Pagi Bersama Sandi Uno, Audy Joinaldy Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar
Kondisi yang membahayakan itu, membuat Pemerintah Desa Tanjung Belit harus bergerak cepat agar api bisa segera dipadamkan. “Sepanjang Selasa lalu, kita dari pemerintah desa langsung menyewa alat berat, untuk menggali sumur yang bisa dijadikan sumber air untuk memadamkan api yang kian membesar,” tambahnya.
Sejauh ini, beberapa titik sumur sudah digali di sekitar kebakaran yang terus mengamuk. Diharapkan, dengan keberadaan sumur-sumur itu, petugas di lapangan dapat dengan mudah memperoleh air untuk memadamkan api. “Kita tak ingin api sampai menjalar dan masuk kawasan pemukiman warga Dusun Tanjung Anom,” tambahnya.
Baca Juga : Khusus Januari-Februari, Emersia Hotel Batusangkar Beri Paket Khusus Spesial Deal Rindu
Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Bengkalis, Mohd Jalal menyebutkan, sedikitnya terdapat enam titik api yang tersebar di Kecamatan Siak Kecil dan Rupat. Hingga Selasa sore lalu, tim gabungan terus melakukan pemadaman api di lapangan. “Enam titik api itu masing-masingnya di Desa Tanjung Belit dan Dompas, Kecamatan Siak Kecil. Satu titik api terdapat di Desa Sumber Jaya juga di Kecamatan Siak Kecil. Tiga lagi terdapat di Rupat yakni di Desa Pergam, Titik Akar dan Sungai Empang,’’ terangnya.
15 Pelaku Diamankan
Baca Juga : Tiket Masuk Wisata Pantai Gandoriah Bakal Mulai Gunakan Sistem Elektronik
Dari Polda Riau, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, sejak awal tahun lalu, jajaran Polda Riau telah 15 tersangka pelaku Karhutla di Riau. Yang terbanyak, ada di Polres Rokan Hilir sebanyak empat orang. Selanjutnya, Polres Siak tiga, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Bengkalis masing-masing dua tersangka.
Menurutnya, motif para pelaku adalah untuk membuka lahan. dari 11 kasus, pelaku membakar lahan yang luasnya rata-rata satu hingga lima hektare. “Saat ini, mereka telah diamankan beserta barang bukti berupa pemantik api, bahan bakar, pelepah kayu untuk membakar dan sebagainya,” ujar Guntur. (hr)