“Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya bisa memiliki rumah yang layak huni,” ungkap Hernilinda.
Saat ini ia hanya tinggal bersama dua orang putri , ia terpisah dengan suaminya yang hidup merantau di daerah lain.Untuk menghidupi dua buah hatinya, sehari harinya ia penuhi dengan bekerja mengambil upah membuat sarang katupek.
“Dari hasil itu saya mendapat upah sekitar Rp130 ribu per minggunya,” tutur Ibu 39 tahun ini kepada Haluan Rabu (4/3).
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf, yang ditemuai Haluan disela-sela peletakkan batu pertama bedah rumah itu menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemko) akan sangat merespon apabila ditemui warga masyarakat yang tinggal dirumah yang tidak layak huni dengan mengucurkan bantuan untuk rehab atau bedah rumah.
Kali ini, dana rehab rumah Hernilinda berasal dari program dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan bencana daerah (Kesbang Pol PBD) Kota Sawahlunto tahun 2015, melalui kegiatan pembauran wawasan kebangsaan dengan mengutamakan azas swadaya masyarakat dan gotong royong sebesar Rp20 juta.
“Saya mengintruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan terdepan mulai dari RT, RW Lurah dan Kepala Desa agar turun langsung ketengah tengah masyarakat menghimpun dan melihat kendisi riil masyarakatnya serta segera melaporkan untuk ditindak lanjuti termasuk masyarakat yang memiliki rumah yang tidak layak huni,” kata Ali Yusuf kepada Haluan.
Dalam kegiatan bedah rumah ini tidak dianggarkan biaya upah untuk tukang akan tetapi menggalakkan swadaya masyarakat melalui gotong royong dan hanya fokus pada pembelian bahan bangunannya.
“Seluruh unsur kita kerahkan mulai dari TRC Kesbang Pol PBD, TNI, Polri, dukungan dari warga masyarakat setempat dengan upaya gotong royong termasuk pemilik rumah itu sendiri,” sebut bapak tiga anak itu.
Setelah renovasi rumah mejadi hunian yang layak, penghuninya juga akan diberdayakan melalui program ekonomi kerakyatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Hernilinda yang telah dilatih untuk menjahit, kita upayakan memberi bantuan mesin jahit, agar ia dapat meningkatkan pendapatannya sehingga bisa hidup sejahtera,” pungkas Walikota ke tujuh Sawahlunto ini. (h/-rki/hel)