Menurutnya, ada kecenderungan pemilik ternak melepaskan sapi begitu saja dan berkeliaran dengan bebas. Selain merugikan peternak, kebiasaan seperti ini juga sangat mengganggu.
“Padahal jika dikelola dengan baik, usaha peternakan sangat menjanjikan. Diberbagai daerah, usaha peternakan berkembang dengan baik. Jadi cara beternak yang baik inilah yang akan dikembangkan di Pessel,” katanya.
Supaya peternak tidak rugi, lanjutnya, Pemkab perbaiki tata niaga ternak sapi. Perbaikan tata niaga sapi ini juga untuk mengantisipasi punahnya sapi khas Pasisie. Untuk tujuan perbaikan tata niaga ternak sapi tersebut, Dinas Peternakan Pessel memberlakukan aturan ketat terhadap sapi yang akan dijual.
Nuzirwan menyebutkan, sapi khas Pasisie adalah salah satu plasma nutfah yang perlu dilestarikan, maka kewajiban warga peternak untuk menjaga ternak itu tetap lestari. Sementara dari sisi regulasi, perlindungan terhadap sapi khas Pasisie ini memang belum ada.
“Namun untuk mengantisipasi kepunahan dapat dilakukan dengan memperbaiki tata niaga sapi Pasisie. Selain harus ada surat keterangan dari walinagari, yang terpenting dilakukan adalah dengan mengoptimalkan peran penyuluh,” katanya.
Dikatakannya, peternak sebelum menjual sapinya terlebih dahulu berkonsultasi dengan petugas PPL untuk memastikan ternak yang akan dijual keluar daerah atau untuk kebutuhan pemotongan tidak dalam keadaan bunting. “Lalu petugas juga diminta lebih proaktif melakukan pemantauan dan pendataan terhadap sapi bunting,” katanya.
Selanjutnya Pessel juga memberlakukan penjualan sapi atau perdagangan sapi melalui Pasat Ternak Lengayang yang berada di Pulai Lakitan. Pasar Ternak Lengayang juga memiliki kekhasan yakni menyediakan sapi Pasisie sebagai produk utama. “Sapi Pasisie merupakan plasma nutfah yang telah diakuai tingkat nasional dan bahkan dunia. Maka untuk memenuhi permuintaan konsumen, Pasar Ternak Lengayang harus selalu menyediakan ternak tersebut setiap saat,” katanya.
Dia menyebutkan, dengan dijadikannya sapi Pasise sebagai jualan unggulan di Pasar Ternak Lengayang juga disebabkan tingginya permintaan. Ternak tersebut telah mendapat tempat dihati masyarakat, baik untuk kebutuhan potong maupun pembiakan. Selain itu, sapi Pasisie digemari disebabkan angka mortalitasnya bagus.
“Terkait dengan telah adanya Pasar Ternak Lengayang, maka salah satu produk unggalan di sini adalah sapi Pasisie. Pasar ini perlu berbenah untuk menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Salah satu upaya untuk lancarnya operasi pasar, maka pemerintah melalui dinas terkait akan membuat regulasi pemasaran ternak di Pessel,” katanya.
Salah satu contohnya, menjadikan Pasar Ternak Lengayang sebagai satu satunya tempat transaksi hewan ternak di Pesisir Selatan. Warga dan pedagang Pesisir Selatan diharapkan tidak lagi menjual ternak diluar mekanisme Pasar Ternak Lengayang ketika regulasi itu telah ada. (h/har)