Dalam perayaan HUT Syamsu Rahim yang ke-59 ini, istrinya Erlinda Syamsu Rahim sengaja mempersiapkan surprise kecil-kecilan yang dilangsungkan di aula Guest Host kediaman Bupati Solok di Arosuka. Sedangkan hari jadi SR ini sebetulnya jatuh pada tanggal 7 Maret 2015 lalu. Namun, karena kesibukan orang-orang dekat Bupati menyepakati untuk merayakan pada hari Senin, (9/3), dari pukul 15.00 WIB.
Dari pantauan Haluan, di Guest Host Arosuka, sekitar pukul 14.30 WIB, aula dan pelataran rumah Dinas itu sudah tampak ramai dipadati undangan yang pada umumnya berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkup Pemerintah tersebut.
Entah karena betul-betul bahagia atau sekedar mencari perhatian, yang jelas kala itu semua undangan yang hadir tampak gembira. Sehingga, menyulap acara sederhana itu menjadi menarik. Namun, dari sekian pejabat yang hadir, ada salah seorang pejabat eselon II yang tampak mondar-mandir tak menentu. Wajah kepanikan tampak betul dari raut mukanya.
Sambil berjalan dengan wajah merah di depan undangan yang tengah menikmati sate, tanpa muka manis, Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Solok, Indra Merdi terdengar bicara sendiri. Dia menyebut, sate yang dipersiapkan itu, harusnya pertama kali dimakan oleh Bupati. Sebab, ini acara untuk menyambut HUT Bupati Solok.
“Nanti makan satenya, tutup dulu. Bupati belum datang. Kalau dilihat Bupati, ini bukan kejutan lagi namanya,” papar Indra Merdi di depan beberapa pajabat, tokoh masyarakat, para wartawan dan termasuk ajudan Bupati yang tengah menikmati sate.
Tak hanya itu, dengan jalan membusung sembari memik sebatang rokok Indra Merdi terus bergumam, jika kegiatan ini berantakan gara-gara tamu duluan menikmati sate. “Ini bukan kejutan lagi, masa tamu dulu yang makan,” katanya sinis lantas berlalu ke ruang aula Guest Host.
Namun, ucapan tersebut tidak digubris Kabag Humas Kabupaten Solok, Syahrial, Camat Tigo Lurah, Romi Hendrawan, ketua PWI Kabupaten Solok, Dt Sati, Ketua pemuda Koto Baru, dan beberapa pejabat lainnya yang tengah menikmati hidangan sate. “Makan saja, jangan dihiraukan. Toh, Bupati juga akan senang, jika hidangannya habis,” canda salah seorang pejabat sambil terus makan.
Tanggapan berbeda justru datang dari ketua PWI Kabupaten Solok, menurutnya sikap Kadis Pertambangan ini justru membuat citra buruk bagi Bupati Solok. Menurutnya, sejatinya sang pejabat memberikan contoh bagai mana memuliakan tamu, bukan malah mngecewakan. ”Kalau menjilat, jangan terlampau. Biasa-biasa saja, namanya pesta, tentulah tamu begini,” tegasnya sambil meninggalkan Guest House sebelum acara puncak dimulai. (h/ndi)