“Saya khawatir, dengan wacana bantuan Rp1 triliun dari APBN, maka fenomena kelahiran parpol seperti cendawan di musin hujan, layaknya tahun 1998 lalu akan terulang kembali. Orang akan berlomba-lomba bikin parpol baru,” kata dia saat dihubungi wartawan dari Istana Presiden, Senin (9/3).
Ari yang juga pengajar mata kuliah Humas Politik di Program Sarjana UI itu menjelaskan, diperlukan bagi partai politik untuk memiliki semangat kemandirian dan gotong royong dalam menunjukkan eksistensinya. Sehingga dengan adanya semangat gotong royong tersebut, partai politik bisa hidup tidak hanya mengandalkan satu dua orang semata.
“Pendanaan mandiri juga mendidik kadernya untuk militan kepada partainya dan mencegah pemusatan kekuasaan parpol di tangan kelompok tertentu,” jelasnya.
Bila pemerintah menganggarkan setiap partai politik Rp1 triliun per tahun dari APBN, maka diprediksi bakal banyak partai baru yang bermunculan. “Orang akan berlomba-lomba bikin partai baru,” tutup Ari yang juga pengajar Universitas Diponegoro itu.
Diketahui sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai perlu adanya wacana pemerintah dalam jangka panjang untuk memikirkan pembiayaan parpol lewat APBN. Namun, hal ini harus mendapat dukungan oleh DPR dan elemen-elemen masyarakat sipil. (h/mdk)