“Tujuan utama peringatan 31 tahun Kota Wisata adalah menformat ulang cara berfikir masyarakat Bukittinggi tentang Kota Wisata. Sekaligus mengevaluasi sejauh mana kita telah memberikan kontribusi positif bagi pengembangan wisata di kota ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Melfi Abra.
Menurutnya, selama ini sbanyak pihak terjebak pada rutinitas dan tidak punya waktu untuk berinovasi dan berkreatifitas. Padahal untuk mengembangkan sektor yang menjadi salah satu sektor unggulan di kota ini sangat dibutuhkan gebrakan-gebrakan baru. Dan yang tidak kalah penting adalah dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat kota.
“Kami berharap semua masyarakat kota mau memberikan kontribusi positif bagi sektor wisata, dan menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan yang datang. Sehingga Bukittinggi sebagai destinasi pariwisata di Sumbar, diumurnya yang ke 31 tahun sebagai kota wisata akan tetap memberikan kontribusi yang besar terahdap pembangunan daerah,” ujarnya.
Disamping itu lanjutnya, Pemko Bukittinggi berharap di tahun ini tidak ada lagi perilaku-perilaku yang merusak citra Bukittinggi. Seperti kasus badut yang meresahkan pengunjung di sekitarn kawasan Jam Gadang beberapa waktu lalu.
“Kami mendukung keikutsertaan masyarakat memanfaatkan sektor pariwisata untuk menambah penghasilan. Namun yang terpenting, semua harus sesuai aturan dan tidak meresahkan pengunjung,” terang Melfi.
Dirinya menambahkan, Bukittinggi telah dikaruniai alam yang indah, sejuk, serta kuliner yang menggoda dan seluruh potensi yang mendukung eksistensi Bukittinggi sebagai Kota Wisata, yang tidak semua kota memilkinya. Ini merupakan modal kuat Bukittinggi sebagai destinasi wisata utama di Sumatera Barat.
Namun demikian semua itu perlu dipelihara dan ditingkatkan oleh seluruh masyarakat. “Jangan rusak citra Kota Wisata yang telah dibangun selama ini. Teruslah berkreasi dan berinovasi agar Bukittinggi tidak terlupakan,” harap Melfi. (h/tot)